matamaduranews.com-SUMENEP– Sekretaris Desa (Sekdes) Dapenda, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Madura, Muhni terlihat sumringah. Dia tak lagi bingung setelah melihat warganya yang baru datang dari Jakarta menjalani rapid test, Senin (18/5/2020).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Terlihat Tim Pencegahan dan Surveilans Epidemiologi Satgas Covid-19 Kecamatan Batang-Batang, Kapolsek dan Danramil Batang-Batang, Babinsa Dapenda serta sejumlat petugas medis dari PKM Leggung mendatangi kelurga YF, 22, yang baru datang dari Jakarta. Tepat pada jam 10:30 WIB, kelurga YF menjalani rapid test.
Ada 7 warga dalam keluarga YF yang diambil sampel darahnya dalam menjalani rapid test. Termasuk Sekdes Muhni juga menjalani rapid test.
Hasil dari rapid test masih menunggu dari Laboratorium Kesehatan Kabupaten Sumenep.
Menurut Sandra Aprilia, salah satu anggota Pencegahan dan Surveilans Epidemiologi Satgas Covid-19 Kecamatan Batang-Batang, hasil rapid test bisa diumumkan hari ini Senin atau besok Selasa.
“Kita masih mengirim sample darah ke laboratorium kesehatan daerah. Hasilnya bisa nanti (hari ini, red) atau besok bisa diumumkan,†ucapnya kepada Mata Madura, saat ikut mendampingi pengambilan sample darah warga Dapenda bersama 5 petugas PKM Leggung.
Sehari sebelumnya, Minggu (17/5/2020), usai diberitakan di Mata Madura, telihat Hj. Kusmawati, S.St, MH, selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P3) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep bersama petugas Babinsa, petugas dari Koramil dan Polsek Batang-Batang menemui keluarga YF.
Ibu Kus-panggilan akrabnya melihat kondisi kesehatan YF dan keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Karena terlihat kondisi kesehatan YF tak mengkhawatirkan. Ibu Kus mengatakan perlu dilakukan rapid test sebelum dirujuk ke RSUD Sumenep untuk menjalani isolasi.
Ibu Kus menyarankan kepada orang-orang yang kontak langsung dengan YF untuk tidak keluar rumah dulu. Sebelum hasil rapid test keluar.
Seperti diketahui, 1 minggu lalu lalu YF, baru datang dari Jakarta. Saat tiba di Desa Dapenda, YF melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Sebelum pulang ke kampung halamannya di Dapenda Sumenep, YF sudah sakit. Selama perjalanan menuju Sumenep, YF disarankan oleh petugas di posko perbatasan agar melakukan isolasi mandiri.
Selama di Dapenda, Sekdes Muhni khawatir atas kondisi kesehatan YF yang mengalami seeprti gejala orang terjangkit Covid-19.
YF terlihat batuk-batuk dan sesak nafas serta nyilu sekujur tubuhnya.
Karena itu, Sekdes Muhni bingung hendak merujuk YF ke Rumah Sakit Sumenep karena tak berani mengantar.
Ibad, Mata Madura