matamaduranews.com–SAMPANG-Gubuk reyot yang menjadi tempat tinggal janda tua warga Dusun Bunut, Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Sampang, menjadi saksi tidak adanya perhatian dari Pemerintah setempat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mardinep (60) nama janda tua sebatang kara tersebut, sebagaimana diberitakan sebelumnya, sudah puluhan tahun tinggal di gubuk reyot yang sejatinya memang tidak pantas untuk ditinggali.
Tampak jelas komponen bangunan rumah milik Mardinep hanya terdiri dari anyaman bambu dan papan yang sudah rusak, itu pun masih pula berlantaikan tanah.
Saat ditemui kembali oleh Mata Madura, Sabtu (26/12/2020), selain tempat tinggal tak layak huni yang tak terjangkau perhatian Pemerintah, Mardinep juga tidak tersentuh ragamnya bantuan dari pemerintah.
Sebut saja Program Keluarga Harapan (PKH) yang sejak 2007 sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai penanggulangan kemiskinan. Mardinep tidak pernah merasakan bantuan itu, meski kondisi ekonominya jauh dari kata mampu.
“Dari dulu kalo bantuan PKH saya tidak dapat, cuma bantuan adanya Virus Corona ini saya yang dapat berupa BLT DD,” ungkapnya, Jumat (26/12/2020) sore.
Baca Juga: Nestapa Janda Tua Sebatang Kara di Sampang, Tinggal di Sebuah Gubuk
Namun apalah daya. Dalam kondisi miris begitu, Mardinep mengaku hanya bisa bersabar dan memasrahkan nasibnya kepada Sang Pencipta alam semesta.
“Apa yang bisa saya perbuat, hanya bisa bersabar, pasrah kepada Allah SWT,” ucapnya dengan wajah tersirat sebuah harapan.
Terpisah, Kepala Desa Sejati, Syafiuddin mengaku pihaknya sudah mengajukan bantuan untuk rumah Mardinep.
“Sudah diajukan 2019, tapi semua dipangkas oleh Pemerintah Pusat karena Corona,” katanya saat dikonfirmasi Mata Madura via pesan WhatsApp, Jumat (26/12/2020).
Sedangkan terkait dengan bantuan, Syafiuddin juga membenarkan Mardinep tak tersentuh bantuan lain yang diprogramkan oleh Pemerintah, kecuali dari Dana Desa.
“Mardinep hanya mendapatkan BLT DD saja,” imbuh Kades Sejati itu.
Jamal, Mata Madura