
foto: tribatanews.bangkalan
MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Ada yang menarik dari acara pulang kampung Menpora H IMam Nahrawi di Desan Bandung, Kecamatan Konang, Bangkalan, Minggu (29/1/2017). Selain berziarah ke makam ayahandanya, Menpora juga menyempatkan diri cangkru’an bersama warga di Poskamling desa, tak jauh dari rumah ortu Menpora.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Meski menjabat menteri, Imam Nahrawi bersikap sederhana. Berbapakaian ala santri; bersarung  dan bersandal. Tanpa mengambil jarak, Menpora duduk  bersila dengan warga dan aparat koramil dan polsek Konang di Poskamling.
Saat cangkru’an itu, kebetulan ada salah satu anggota Bhabinkamtibmas Polsek Konang Brigadir Muji Hidayatullah. Dia bercerita tentang program Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M Ridha yang menarget 60% membangun Poskamling di seluruh desa di Bangkalan pada 2017.
Mendengar cerita itu, Menpora sangat mendukung langkah Kapolres Anis. Menurut Menpora, program membangun pos kamling bertujuan menciptakan rasa aman bagi lingkungan dan warga sekitar. “Saya dukung langkah Kapolres Bangkalan,” tutur Menpora.

foto: tribatanews.bangkalan
Selain berbincang banyak hal, Menpora juga disuguhi cerita lokasi Api Alam yang terletak di Desa Genteng, Kecamatan Konang. Api Alam itu hinggga kini tetap menyala di sekitar rumah penduduk dan di samping jalan raya kecamatan Konang.
Konon, Api Alam tersebut pernah dipakai sebagai asal api yang dibawa atlet secara estafet ke Jakarta untuk menyalakan api Pekan Olahraga Nasional (PON), beberapa waktu lalu. Sayang, lokasi itu terkesan tidak terawat dan kurang diperhatikan. Karena itu, Kapolsek Konang AKP Sudaryanto, tahun lalu berencana memugar lokasi Api Alam tersebut.
Mendengar cerita itu, Menpora Imam Nahrawi langsung menyatakan setuju jika dilakukan pemugaran. “Silakan buat proposal dan ajukan, akan saya setujui,” ungkap Menpora.
Mendengar jawaban Menpora,terlihat warga dan anggota Polsek Konang sumringah. Cangkru’an di Poskamling dekat rumah ortunya diakhiri karena menjelang shalat maghrib.
Agus, Mata Bangkalan
sumber: tribatanews.bangkalan