OpiniPendidikan

Mengaktifkan Program Keputrian di Sekolah

×

Mengaktifkan Program Keputrian di Sekolah

Sebarkan artikel ini
MUZAYYINATUL HAMIDIA

Sebagaimana diketahui bersama, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan manusia. Pendidikan juga merupakan tolak ukur peradaban sebuah bangsa karena mutu Sumber Daya Manusia (SDM) bisa dilihat dari tingkat pendidikannya. Namun pendidikan tidak hanya terbatas dalam ranah kognitif yang mengharuskan peserta didik unggul dalam hal kompetensi keilmuan, tetapi juga harus menyentuh ranah afektif dan psikomotorik, yang keduanya bisa didapatkan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Oleh: MUZAYYINATUL HAMIDIA*

 

MUZAYYINATUL HAMIDIA
MUZAYYINATUL HAMIDIA

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan wadah untuk menyalurkan bakat dan minat siswa dan membentuk sikap positif. Pengertian ekstrakurikuler menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2002:291) yaitu suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan di luar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan kepada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka.

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki beberapa tujuan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995:2) menjelaskan sebagai berikut: a) Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang: beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat rohani dan jasmani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan; b) Siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.

Kegiatan ekstrakurikuler tentu berbeda-beda jenisnya, karena banyak hal yang memang berkaitan dengan kegiatan siswa selain dari kegiatan inti. Dengan kegiatan ekstrakurikuler yang ada siswa dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah dijelaskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995:3) sebagai berikut: a) Pendidikan Kepramukaan; b) Pasukan Pengibar Bendera; c) Palang Merah Remaja; d) Pasukan Keamanan Sekolah: e) Gema Pecinta Alam; f) Kelompok Ilmiah Remaja; g) Olahraga; dan h) Kesenian. Selain yang disebutkan diatas, kegiatan ekstrakurikuler masih memiliki banyak ragam, seperti Silat dan Keputrian.

Kegiatan Keputrian
Kegiatan Keputrian merujuk pada salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan dan dikhususkan untuk para siswi (perempuan). Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan para siswi dan menyalurkan bakat dan minat mereka yang berkaitan dengan pekerjaan domestik perempuan seperti belajar merajut, merangkai bunga, memasak dan belajar menjahit.

Kegiatan Keputrian bisa dilaksanakan di luar jam sekolah seperti Jum’at sore atau hari Minggu pagi dan dalam pelaksanaanya harus ada guru yang menjadi pembina sekaligus pembimbing kegiatan. Di awal pertemuan, biasanya pembina memberi bekal kepada para siswi tentang apa dan bagaimana kegiatan Keputrian tersebut. Pertemuan selanjutnya bisa dilaksanakan oleh siswa sendiri di bawah bimbingan pembina. Misalnya seorang siswi yang pintar merajut, ia harus bertanggung jawab untuk mengajari teman-temannya yang lain hingga akhirnya juga bisa merajut. Seperti merangkai bunga, bisa dilakukan secara berkelompok, kemudian hasilnya bisa ditaruh di ruang guru atau kantor.

Sementara agar kegiatan Keputrian berjalan lancar, hendaknya pihak sekolah harus mendukung penuh kegiatan tersebut, khususnya dalam urusan pendanaan. Karena tidak mungkin semua pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan Keputrian ditanggung oleh siswi. Selain itu, kegiatan program ini hendaknya diatur sedemikian rupa oleh pembina agar terjadwal dan terorganisir, sehingga dalam setiap pertemuan para siswi bisa berkarya, meskipun sederhana tetapi kaya manfaat. Jika program keputrian benar-benar diwujudkan dengan kesungguhan niat dan upaya, hasil yang diperoleh tidak hanya bisa dipajang di sekolah tetapi di pameran besar baik tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional.

Program kegiatan Keputrian di sekolah bisa lebih dioptimalkan lagi tergantung kreativitas dan inovasi pembina dan para siswi. Saat ini akses internet sangatlah membantu dalam meningkatkan kreativitas para siswi, seperti membuat mahkota bunga baik dari plastik ataupun dari bunga asli yang hasilnya bisa untuk dipakai sendiri ataupun dijual. Selain itu, kegiatan Keputrian bisa dilaksanakan dengan demo masak, kreativitas memasak bisa dikreasikan dengan memasak dari bahan-bahan lokal seperti singkong, ubi, ketela dan lain sebagainya.

Kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan Keputrian tentunya akan sangat membantu para siswi dalam menyalurkan bakat dan minat mereka, khususnya dalam pekerjaan domestik perempuan. Sehingga dengan demikian, sudah saatnya tiap sekolah untuk merealisasikannya demi mewujudkan tujuan pendidikan. Selamat mencoba!

*Mahasiswi S2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Malang.