matamaduranews.com-Kabar duka datang dari mantan politisi Partai Demokrat. H Zulkifli bin Adam lain nama dari Max Sopacua menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu 17 November 2021 pada pukul 05.35 WIB.
Jenazah Max Sopacua akan disemayamkan di rumah Max di Jalan Veteran Gang Kepatihan, Bogor. Setelah shalat dhuhur di jenazah Max dimakamkan di pemakaman keluarga di Ciomas, Bogor.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Anak Max, Ferro Sopacua, mengabarkan, sang ayah telah dirawat selama 17 hari di RSPAD Gatot Soebroto setelah mengalami sakit di paru-paru yang diduga kanker.
“Papa meninggal pagi ini jam 05.53 WIB di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Setelah dirawat selama 14 hari di RSUD Kota Bogor dan dirujuk ke RSPADm, dan di RSPAD dirawat selama 17 hari. Papa meninggal karena sakit di paru-paru yang diduga cancer,” terang Ferro.
Ferro Sopacua dan Imelda Sari-kolega almarhum memohon agar dimaafkan segala kekhilafan Max Sopacua semasa hidup.
Max menikah dengan Tuti Irwatie dan dikaruniai tiga orang anak. Istri tercinta, Tutie Irawaty meninggal dunia pada 2013 lalu.
Profil Max Sopacua
Max Sopacua lahir di Pulau Ambon, Maluku pada hari 2 Maret 1946. Pada tahun 1958, lulus SD. Kemudian melanjutkan SMP di Ambon hingga lulus SMA Negeri 1 Ambon pada tahun 1964.
Max merantau ke Jakarta sambil mencari peluang hingga terjun ke dunia jurnalistik penyiaran di TVRI.
Pada tahun 1980 awal, wajah dan suara Max mengudara lewat layar TVRI Jakarta Pusat. Dari mulutnya keluar berita-berita olahraga. Max tampil elegan dan tenang dalam membaca berita olahraga, dengan suara bariton yang khas dan penuh wibawa.
Nama Max Sopacua begitu popular dari sekian penyiar TVRI. Kala itu, Max dikenal sebagai penyiar berita olahraga TVRI.
Ketenarannya membuka jalan pencapaian karier hingga menjadi produser. Seperti dicatat dalam buku Wajah DPR dan DPD, 2009-2014 (2010), Max menjadi produser di TVRI sejak 1985 hingga 2002.
Max pernah memproduseri beberapa program olahraga internasional seperti Piala Dunia USA – TVRI, Produser Olimpiade Seoul (1988), Olimpiade Atlanta (1996), Piala Dunia Perancis (1998), Sea Games Bangkok (1999), dan Olimpiade Sidney (2000).
Terjun ke Politisi
Pada 2002 Max Sopacua berhenti jadi jurnalis. Dia memilih menjadi politisi dengan bergabung dengan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) untuk mendirikan Partai Demokrat.
Pada Pileg 2004, Max Sopacua menjadi Caleg Partai Demokrat untuk DPR RI dari Dapil pemilihan Jabar V Bogor hingga terpilih menuju senayan. Pada Pileg 2009, Max terpilih lagi sebagai anggota DPRI dari Dapil yang sama.
Namun, pada Pileg 2014, Max tak lagi terpilih sebagai anggota DPR RI.
Di Partai Demokrat, Max sempat menjadi orang penting. Dia pernah menjadi Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat dari 2002 hingga 2005. Dari 2005 hingga 2010, pernah menjadi Ketua Bidang Pendidikan, Penduduk, Kominfo DPP Partai Demokrat.
Meski sudah tak menjadi anggota Dewan, Max mendapat posisi di partai sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat periode 2015-2020.
Max Sopacua sempat keluar dari Partai Demokrat dan bergabung dengan Partai Emas pimpinan Hasnaeni. Namun, pada 2021, Max Sopacua keluar dari Partai Emas. Setelah keluar, dia bergabung ke barisan pendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menetapkan Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB. (*)