Peristiwa

Ada 55 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung, BPBD Sumenep Imbau Masyarakat Waspada

×

Ada 55 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung, BPBD Sumenep Imbau Masyarakat Waspada

Sebarkan artikel ini
Angin Puting Beliung
Salah satu rumah Warga Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep yang hancur akibat terjangan angin puting beliung, Kamis (19/12/2019) siang. (Foto for Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ada sebanyak 55 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung selama bulan Desember 2019.

Kepala BPBD Sumenep, R. Abd. Rahman Riadi menjelaskan, 55 rumah warga yang rusak akibat bencana angin puting beliung sebulan ini terbagi di empat kecamatan baik di wilayah daratan maupun kepulauan.

“Rinciannya, kejadian pada 3 Desember terdapat 23 rumah yang rusak. Sebanyak 16 rumah di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, 3 rumah di Desa Ellak Daja dan 4 rumah Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng,” terangnya, Jumat (27/12/2019) kemarin.

Kemudian, lanjut Rahman, pada tanggal 9 dan 19 Desember angin puting beliung juga menghantam Desa Pagerungan Besar, Kecamatan Sapeken, serta Desa Ketawang Laok dan Desa Guluk-Guluk di Kecamatan Guluk-Guluk.

“Terdapat 6 rumah yang rusak di Desa Pagerungan Besar, dan 26 rumah di Kecamatan Guluk-Guluk. Jadi, totalnya 55 rumah,” tuturnya.

Untuk sementara, bencana alam yang melanda Kabupaten Sumenep sejak musim hujan tahun 2019 ini masih berupa angin puting beliung. Sedangkan bencana longsor, kata Rahman, belum ada laporan.

“Sebenarnya ada laporan masuk, yaitu kerusakan tebing jalan di Desa Pasongsongan. Tapi itu kan kewewenangannya Dinas PU bina Marga, bukan kewenangan kita,” timpalnya.

Yang pasti, untuk para korban bencana alam puting beliung kemarin, pihaknya sudah mengupayakan bantuan. Bentuknya berupa sembako, dan terpal khusus rumah yang atapnya mengalami kerusakan.

“Bahkan, bantuan stimulan dana sesuai dengan kondisi kerusakan rumah warga yang jadi korban juga sudah kita siapkan,” imbuh Rahman.

Menurut dia, memasuki musim penghujan seperti saat ini, peristiwa bencana alam seringkali terjadi tanpa ada perkiraan sebelumnya. Terutama terjangan angin puting beliung, longsor, banjir, dan kebakaran.

“Kami berharap agar masyarakat berhati-hati dan waspada mengingat BMKG telah memberikan imbauan, ke depan akan ada intensitas hujan tinggi disertai anging kencang bahkan puting beliung,” imbau Rahman.

Apabila hujan deras, ia meminta masyarakat berteduh di tempat yang aman. Tetapi jangan sampai berteduh di sekitar pepohonan, karena malah dikhawatirkan roboh saat angin kencang.

“Termasuk juga jangan membuang sampah sembarangan, karena saluran air akan mampet. Itulah yang menyebabkan banjir,” pungkas mantan Sekretaris Bappeda Sumenep itu.

Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan