Bappeda Berharap Perda PRIPK Jadikan Pariwisata Kian Terarah

×

Bappeda Berharap Perda PRIPK Jadikan Pariwisata Kian Terarah

Sebarkan artikel ini
Bappeda Berharap Perda PRIPK Jadikan Pariwisata Kian Terarah
PENUH HARAP: Kepala Bappeda Sumenep, Yayak Nurwahyudi, saat diwawancarai sejumlah awak media, usai menghadiri FGD Visit Sumenep 2018, Senin (03/04/2017) kemarin. (Foto/Mawardi, Mata Sumenep)
PENUH HARAP: Kepala Bappeda Sumenep, Yayak Nurwahyudi, saat diwawancarai sejumlah awak media, usai menghadiri FGD Visit Sumenep 2018, Senin (03/04/2017) kemarin. (Foto/Mawardi, Mata Sumenep)
PENUH HARAP: Kepala Bappeda Sumenep, Yayak Nurwahyudi, saat diwawancarai sejumlah awak media, usai menghadiri FGD Visit Sumenep 2018, Senin (03/04/2017) kemarin. (Foto/Mawardi, Mata Sumenep)

MataMaduraNews.com – SUMENEP –Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berharap pembangunan pariwisata di Sumenep semakin terarah setelah pengesahan Raperda. Hal itu disampaikan Kepala Bappeda, Yayak Nurwahyudi, usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Visit Sumenep 2018, Senin (03/04/2017) kemarin.

Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang dimaksud Yayak-panggilannya, tak lain terkait Penyusun Rencana Induk Pembangunan Keparawisataan (PRIPK) Kabupaten Sumenep tahun 2016-2030. Draf tersebut kini sudah selesai dan masuk kepada legislatif, menunggu tahap pembahasan.

”Setelah draf Raperda itu kini selesai, saya berharap ke depannya wisata Sumenep semakin terarah,” ujarnya.

Mantan Kadiskominfo tersebut memaparkan, dengan adanya Raperda PRIPK itu dimaksudkan untuk mengarahkan pembangunan keparawisataan semakin terkonsep dan tertata, serta berkembang. Sebab di dalam Raperda PRIPK sudah menjelaskan beberapa kebijakan, diantaranya meliputi pembangunan destinasi, kawasan strategi tempat wisata, dan implementasi rencana.

”Termasuk pengembangunan daya tarik wisata, kelembagaanya, kemudian penggunaan mode transportasinya. Nanti kita coba arahkan bagaimana keparawisataan makin terbingkai dan makin terarah,” tambah Yayak.

Lebih lanjut, ia menuturkan sebenarnya Pemerintah Kabupaten Sumenep sudah punya Daftar Isi Proyek Daerah (Dipda) terkait pariwisata sejak tahun 1996. Karena itu, perkembangan dengan Perda menjadi penting ketika keparawisataan menjadi icon dari apa yang ingin dikembangkan menjadi kesejahteraan masyarakat Sumenep.

”Itulah, kemudian bingkai (perda, red) ini menjadi penting agar pengembangan keparawisataan makin unggul, makin terarah,” tandas Yayak.

Reporter: Mawardi, Mata Sumenep | Editor: Rafiqi

KPU Bangkalan