Budaya

Bujuk Tamoni Jadi Jujugan Pasutri Sulit Keturunan

×

Bujuk Tamoni Jadi Jujugan Pasutri Sulit Keturunan

Sebarkan artikel ini
Asta Paregi
Ari-ari atau Tamoni yang ditaruh Pasutri di areal Bujuk Tamoni Jl. Raya Lenteng, Desa/Kecamatan Batuan, Sumenep untuk memenuhi nadzar (niat) mereka. (Foto IST/detikcom)

matamaduranews.comSUMENEP-Bujuk Tamoni, demikian pemakaman di Desa Batuan, Kecamatan Batuan itu dikenal, sebenarnya bernama Asta Paregi.

Pada Kamis (3/12/2020) siang kemarin, Bujuk Tamoni ambruk akibat tertimpa dua pohon besar yang tumbang saat hujan disertai angin kencang.

Dilansir dari detikcom, kekuatan mistik di Asta Paregi sulit diterjemahkan dengan logika. Asta para sesepuh desa setempat itu ramai dikunjungi pasangan suami istri (Pasutri) yang kesulitan untuk mempunyai keturunan, terutama pada hari-hari libur.

Mereka meyakini jika berkunjung dan bernadzar (niat) jika mempunyai anak akan membuang ari-ari bayi (Tamoni), maka pasutri yang selama ini kesulitan mempunyai anak akan cepat mendapat keturunan, atau dikabulkan atas izin yang Maha Kuasa.

Ari-ari atau tamoni dari bayi yang dilahirkan itu layaknya ‘tumbal’ yang nantinya harus dipersembahkan pada Bujuk Tamoni.

Baca Juga: Bujuk Tamoni yang Masyhur Hingga Luar Madura Itu Ambruk

Tidak sulit dalam proses persembahan ‘tumbal’ ari-ari bayi tersebut. Mereka hanya membuang ari-ari yang sudah terbungkus dengan plastik atau dengan tempat lain yang dinilai aman di sebelah barat bangunan utama Asta berukuran 6×4 meter.

Di dalam bangunan itu sendiri, terdapat makam sesepuh Desa Batuan yang meninggal ratusan tahun lalu.

Tak ayal, jika gundukan ari-ari bayi di lokasi Bujuk Tamoni mencapai ketinggian 4 meter di atas lahan 10×5 meter milik warga setempat bernama Nyai Fatimah.

Bahkan, sejumlah pohon Asam besar yang tumbuh mengelilingi Bujuk Tamoni itu juga banyak tergantung bungkusan plastik dan wadah lain yang di dalamnya berisi ari-ari bayi. Seakan menjadi pemandangan yang menarik bagi penduduk setempat serta pengguna Jl. Raya Lenteng tersebut.

Masyhur Hingga ke Luar Madura

Kemasyhuran Bujuk Tamoni tidak hanya di kalangan warga Madura, melainkan terdengar hingga Kabupaten Banyuwangi, Jember, serta kota-kota lain di Jawa Timur khususnya Tapal Kuda.

Para pasutri banyak berdatangan dengan maksud cepat dikarunia anak dan akan mempersembahkan ari-arinya pada Bujuk Tamoni yang berjarak 1,5 kilo meter ke arah barat dari pusat Kota Sumenep.

Masih bersumber dari detikcom, salah seorang keturunan Bujuk Tamoni, Nyai Fatimah mengatakan, setiap pasutri yang datang permintaannya hanya satu yakni ingin cepat mempunyai keturunan.

“Mereka yang sudah berniat untuk mempersembahkan ari-ari bayinya, maka dengan kehendak Yang Maha Kuasa cepat dikarunia anak sesuai dengan keinginannya,” terang Nyai Fatimah sebagaimana dikutip detikcom dari detiksurabayacom 2009 silam.

Selain mempersembahkan ari-ari bayi, mereka juga membawa jajan pasar warna tujuh dan membawa beras, gula, dan kopi.

Ke-7 jajan pasar itu ikut dipersembahkan pada Bujuk Tamoni, sedangkan beras dan lainnya diberikan pada keturunan Bujuk Tamoni yang setiap saat setia menunggu para pengunjung di lokasi.

Source: detikcom
KPU Bangkalan