matamaduranews.com-BANGKALAN- Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Bangkalan menyebut dampak cuaca kemarau basah membuat panen garam tidak mencapai target.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Diskan Bangkalan, luas petambak garam di Bangkalan mencapai 193,8 hektare.
Luas itu tersebar di 5 kecamatan dengan 9 Desa.
Kecamatan Kamal
Desa Gili Barat
Kecamatan Kwanyar
Desa Pesangrahan
Kecamatan Klampis
Desa Tolbuk,
Desa Muara
Desa Ko’ol
Kecamatan Sepulu
Desa Maneron
Desa Labuhan
Kecamatan Tanjung Bumi
Desa Bumi Anyar,
Desa Tlangoh.
Dengan area tambak itu, Diskan Bangkalan menarget tahun 2022 sebanyak 4000 ton.
Kepala Diskan Bangkalan Mohammad Zaini memaparkan, dari target 4000 ton namun hasil panen saat ini hanya mencapai 100 ton.
Diskan pesimis dengan kondisi cuaca kemarau basah seperti ini tidak mungkin mencapai target target.
“Hasil panen belum sampai 2 persen,” paparnya.
Zaini mengaku, dampak gagalnya panen garam tahun ini dikarenakan cucara yang sangat buruk, menurut Zaini proses pembuatan garam itu cuaca harus panas dan tidak mendung.
“Kalau hujan maka proses menjadi garan gagal, karena air laut yang dipetakan sebanyak 20 sampai 25 kekentalan, kalau kena hujan harus ngulang dari awal.,” papar dia.
Zaini mengaku, minim solusi untuk meningkatkan hasil garam, karena sejauh ini proses pembuatan garam di Bangkalan masih menggunakan tenaga surya.
“Kita minim anggaran untuk mengadakan mesin produksi,” pungkasnya.