Pendidikan

Dari IAIN Sunan Ampel Menuju IAIN Madura

×

Dari IAIN Sunan Ampel Menuju IAIN Madura

Sebarkan artikel ini
KEJAR TERGET: (Dari kiri) Achmad Muhlis (Waka II STAIN), Moh Ridwan, M.Pd (Perencana UIN Malang), Moh Nasri, MM (Kabag Perencana Kemenag RI), Dr Taufiqurrahaman, M.Pd (Ketua STAIN), Ahmad Mulyadi, M.Ag (Waka I STAIN), dan Khaliq Yadi, MM (Kabag AUAK STAIN). Foto/STAIN for Mata Madura.
KEJAR TERGET: (Dari kiri) Achmad Muhlis (Waka II STAIN), Moh Ridwan, M.Pd (Perencana UIN Malang), Moh Nasri, MM (Kabag Perencana Kemenag RI), Dr Taufiqurrahaman, M.Pd (Ketua STAIN), Ahmad Mulyadi, M.Ag (Waka I STAIN), dan Khaliq Yadi, MM (Kabag AUAK STAIN). Foto/STAIN for Mata Madura.

MataMaduraNews.com, PAMEKASAN – Salah satu kelebihan Kabupaten Pamekasan ialah bergairahnya dinamika pendidikan akademik, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Dengan memiliki dua Universitas, ditambah satu sekolah tinggi Islam swasta, geliatdunia akademik dan kemahasiswaan disana begitu terasa. Dan, kelebihannya lagi, Pamekasan juga memiliki sebuah Pertais (Perguruan Tinggi Agama Islam) negeri yang tak hanya satu-satunya di kota Gerbang Salam itu, namun juga satu-satunya di nusa Madura.
_______________

Dunia pendidikan di Madura berkembang cukup pesat. Dari total empat kabupaten yang merupakan anak-anak kandung Madura, jumlah Perguruan Tinggi (PT) di pulau Garam ini sudah mencapai hitungan belasan. Dua diantaranya sudah menyandang predikat negeri, yaitu Universitas Trunojoyo (Unijoyo) di Kabupaten Bangkalan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) di Kabupaten Pamekasan. Sementara di Sumenep, Universitas satu-satunya disana, yakni Universitas Wiraraja (Unija) saat ini tengah meniti tangga proses menuju status negeri.

Tak seperti koleganya, Unijoyo, sejarah berdirinya STAIN Pamekasan tidak bias lepas dari keberadaan IAIN Sunan Ampel Surabaya (sekarang UIN Sunan Ampel). Ya, kisah awalnya memang dimulai dari kota Pahlawan tersebut. Tidak kurang dari lima puluh tahun silam saat Menteri Agama RI waktu itu, Saifuddin Zuhri meresmikan berdirinya Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, cabang Pamekasan. Fakultas ini diresmikan pada tanggal 20 Juli 1966 Masehi, bertepatan dengan tanggal 2 Rabiul Akhir 1386 Hijriah, berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 39 Tahun 1966.

“Keberadaan fakultas dilatarbelakangi beberapa hal, yang secara garis besarnya untuk mempermudah putra-putri daerah menimba ilmu akademik, khususnya yang waktu itu tidak memiliki kesempatan kuliah diluar Madura,” kata Wakil Ketua II STAIN Pamekasan, Achmad Muhlis, kepada Mata Madura.

Karena masih baru, pada awal berdiri sampai beberapa tahun lamanya, lokasi kampus masih satu kompleks dengan gedung Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Pamekasan (sekarang Madrasah Aliyah Negeri 2 Pamekasan; red) di jalan KH Wahid Hasyim 28 Pamekasan. Artinya, sementara kampus menumpang pada gedung lembaga tersebut. Baru kemudian di tahun 1977 atau sekitar sebelas tahun pasca diresmikan, fakultas ini memiliki gedung sendiri yang dibangun di atas tanah seluas 5000 m2 dengan berlokasi di Jalan Brawijaya Nomor 5 Pamekasan.

Alih Status
Satu tahun sebelum reformasi menjadi titik balik penting bagi keberadaan STAIN Pamekasan. Di tahun 1997 tersebut, kampus yang semula mengekor pada IAIN Sunan Ampel ini beralih status menjadi lembaga pendidikan mandiri dan lepas dari bayang-bayang induknya, IAIN Sunan Ampel. Berdasar Surat Keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Pamekasan beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan. Peresmiannya terjadi pada 21 Maret 1997, yang bertepatan dengan 12 Dzulqaidah 1417 Hijriah.

Dengan adanya peralihan status tersebut, secara otomatis, kampus yang secara hierarki structural maupun system pengelolaan manajemen akademik ini berkiblat pada IAIN SunanAmpel Surabaya, sejak saat itu menjadi lembaga pendidikan otonom di Pamekasan. STAIN Pamekasan sudah tidak lagi bernaung pada IAIN SunanAmpel, melainkan langsung di bawah kendali Departemen Agama RI (sekarang Kementrian Agama RI; red). (R B M Farhan Muzammily)

Dari Non Sarjana ke Pasca Sarjana, Kejar Target Menuju IAIN & Sedot Cama dari 13 Provinsi, selengkapnya baca di Tabloid Mata Madura Edisi Perdana / 11 Mei 2016!

KPU Bangkalan