matamauranews.com-MALANG–Kecelakaan maut merenggut tujuh nyawa di jalur wisata Gunung Bromo, tepatnya di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (26/5/2021) pukul 13.30 WIB.
Korban kecelakaan itu merupakan rombongan keluarga dari Desa Ledoksari, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Mereka baru pulang dari acara arisan keluarga di Desa Rabu Pane, Kabupaten Lumajang.
Mobil pikap bernomor polisi N 9610 BD itu mengangkut 14 orang, termasuk sopir.
Dari 14 penumpang, sebanyak 11 orang menumpang duduk di bak pikap. Sedangkan dua penumpang lainnya duduk di depan bersama sopir.
Kronologi Kecelakaan
Rombongan kelurga itu terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Sebelum kecelakaan maut terjadi. Mereka sempat berfoto selfi dengan latar pikap yang ditumpangi saat melaju turun dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Kapolsek Poncokusumo, AKP Sumarsono menduga, penyebab kecelakaan maut itu terjadi akibat sopir yang mengantuk. Sopir tidak bisa mengendalikan mobil yang melewati jalur naik turun pada pukul 13.30 WIB.
“Saat melaju di lokasi, tiba-tiba mobil melaju tidak terkendali, lalu menabrak pohon jowar di tepi jalan,†ujar Sumarsono, seperti dikutip SINDOnews, Rabu (26/5/2021).
Jumlah Korban
Tujuh korban meninggal sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Ledoksari, Kecamatan Tumpang, Kabupaten malang.
Jumlah korban tewas dalam kecelakaan maut itu merupakan penumpang yang duduk di bagian belakang mobil pikap.
Tujuh korban mengalami luka berat yang sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sumber Santoso Tumpang, serta RSUD Syaiful Anwar Malang.
Tujuh korban meninggal:
Sumiati (59)
Tuni (59)
Andik Andriayani (56)
Luluk Herawati (55)
Atik Rositah (51)
Dahayu Ainun Condro (8)
Elisa Wiji Utami (44).
Korban Luka-Luka
Korban yang dirawat di Rumah Sakit Sumber Santoso Tumpang, ada dua orang:
Satiyaning (23)
Niswana Ilma (15)
Korban yang dirawat di RSUD Syaiful Anwar Malang:
Sopir pikap Mochamad Asim (44)
Istikomah (36)
Sutrisno(52)
Khansa (7)
Satu korban lagi dirawat di Puskesmas Tumpang, yakni Dwi (5). (**)
