Kesehatan

Eeh…Digigit Tikus, Perempuan Pinggirpapas Wafat. Apa Kata Dokter?

×

Eeh…Digigit Tikus, Perempuan Pinggirpapas Wafat. Apa Kata Dokter?

Sebarkan artikel ini
 ilustrasi/google
ilustrasi/google

MataMaduraNews.com, SUMENEP - Warga Kampung Dalem, Desa Pinggirpapas, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (5/10) pagi heboh. Penyebabnya, diduga gigitan tikus di dua kaki Misrati  (55) warga Dusun Dalem, Pinggirpapas, sehingga ia meninggal dunia.

Masrawi (60), Kadus Kampung Dalem saat dihubungi MataMaduraNews.com, mengakui kehebohan warga saat Rabu pagi hari. Menurut Masrawi, ada tiga versi warga soal kematian tidak wajar yang menimpa Misrati.

“Versi pertama warga, tikus menggigit kaki Misrati. Indikasi itu terlihat dari bekas gigitan tikus di sekitar dua kakinya sehingga bercucuran darah. Versi kedua warga, luka darah akibat gigitan ular. Tapi bekas gigitan ular kok tidak banyak luka. Versi ketiga dari keluarga Misrati, akibat serangan jantung. Barangkali, ketika digigit ular kaget lalu kena serangan jantung,” cerita Masrawi.

Kades Pinggirpapas, H Abdul Hayat alias H Obaid saat dihubungi MataMaduraNews.com membenarkan jika Misrati meninggal setelah digigit tikus. “Menurut cerita banyak warga, Misrati meninggal dunia karena gigitan tikus. Tapi, Misrati, kata keluarganya, punya riawayat penyakit lemah jantung,” aku H Obait melalui telepon seluler.

Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, dr Fathoni melalui Kusmawati, Kabid Kesmas Dinkes saat dihubungi MataMaduraNews.com mengatakan, bekas gigitan tikus memang memiliki racun berbahaya yang dibagi menjadi dua. Yaitu penyakit yang ditularkan langsung oleh tikus dan penyakit yang disebabkan karena adanya kuman yang masuk ke dalam luka tersebut.

Dikatakan Ibu Kus-panggilan akrab Kusmawati, penyakit yang dapat disebabkan oleh gigitan tikus antara lain: Hantavirus pulmonary syndrome, Hemorhagic fever dll. “Tapi efek dari gigitan tikus memakan waktu lebih satu minggu. Tidak langsung meninggal dunia,” terangnya via handphone.

Kematian Misrati diketahui oleh salah satu anaknya, Yatik, saat membangunkan ibunya untuk shalat Subuh. Saat dipanggil tidak ada sahutan, Yatik mencoba mendekat. Alangkah kagetnya, sekujur dua kaki ibu Misrati penuh darah dari bekas gigitan gigi halus yang berjumlah banyak. Seketika itu, Yatik menjerit yang didengar sanak famili dan tetangga sekitar. (rusydiyono/ham)

KPU Bangkalan