matamaduranews.com-Pandemi Covid-19 yang sudah menjadi bencana Nasional, sebagai umat beragama perlu menghadapi beberapa langkah.
Ijinkan saya menyumbangkan sedikit pemikiran tentang enam langkah Islami dalam menghadapi virus Corona:
Pertama, TENANG. Positif thinkinglah kepada Allah. Orang yang selalu berprasangka baik pada Allah tidak akan pernah panik. Ketenangan hati adalah kunci sukses dalam melakukan langkah berikutnya.
Kedua, USAHA. Pemerintah beri petunjuk jelas kepada rakyat agar selamat dari serangan virus Corona. Rakyat perlu ikuti petunjuk resmi pemerintah (Ulil Amri Minkum), jangan ikuti pendapat orang-orang yang tidak berwenang dan tidak ahli, terutama di Medsos.
Misalnya ada oknum tokoh menyebut Corona itu tentara Allah yang bertugas menghukum bangsa China sang penindas muslim Uighur. Ternyata kemudian Corona malah masuk menyerbu ke lingkungan rumah Allah (Ka’bah) dan tokoh yang bersangkutan membatalkan semua jadwal pengajiannya.
Makanya mari kita ikuti pendapat dan keputusan resmi pemerintah saja. Serahkan segala sesuatu kepada ahlinya, sebagaimana dawuh Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Ketiga, DOA. Usaha tanpa doa adalah sombong, namun doa tanpa usaha adalah sia-sia. Demikianlah agama mulia kita memberi tuntunan.
Keempat, TAWAKAL. Setelah berusaha dan berdoa secara maksimal, maka serahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Kelima, IKHLAS DAN SABAR. Terimalah jawaban Allah terhadap semua usaha dan doa kita dengan Ikhlas. Yakinlah bahwa segala sesuatu seburuk apapun pasti ada hikmahnya. Maka dengan keyakinan itu kita akan sabar.
Keenam, SYUKUR. Orang yang dapat memetik hikmah dari semua kejadian, dia tidak hanya bisa menikmati rasa sabar tapi juga bisa menikmati lezatnya rasa syukur.
Syukuri semua keputusan Allah tentang kita atau keluarga kita, karena itulah jawaban terbaik Allah terhadap usaha dan doa kita. Orang yang pandai bersyukur akan senantiasa ditambah kenikmatan hidupnya sehingga tercapai kebahagiaan dunia-akhirat.
Semoga kita selamat dari virus korona, bisa memetik hikmah dari pandemik novel coronavirus 2019 ini, kemudian bersyukur kepada Allah SWT.
Aamiin Allahumma Aamiin
Firman Syah Ali, penulis lepas Mata Madura