matamaduranews.com–PROBOLINGGO-Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam rilis yang diunggah dalam situs bnpb.go.id, menyatakan status Gunung Semeru masih dalam level II atau ‘Waspada’.
Sementara itu, warga Desa Tamansari dan Watuwungkuk, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ikut terpapar abu vulkanik dari letusan Gunung Semeru pada Sabtu petang (16/1/2021).
Paparan abu vulkanik dalam intensitas tipis dirasakan warga pedih di mata dan menempel di tanaman bawang serta di jok sepeda motor.
Salah satu warga Sumberkepoh, Arifim (45) mengatakan abu vulkanik Gunung Semeru sepertinya sampai di daerah Probolinggo.
“Sepeda motor saya saat diparkir di halaman rumah, joknya penuh dengan abu letusan Gunung Semeru sekitar pukul 18.00 WIB,” ujar Arifin, Sabtu (16/1/2021) seperti dikutip sindonews.com.
Bahkan hujan abu Gunung Semeru ini, tambah Arifin, terasa pedih saat berkendara motor. “Saya tadi lupa nggak pakai kacamata hanya bawa maker saja, mata kok terasa pedih ,” ujarnya.
Telah terjadi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 KM pada Sabtu (16/1) pkl 17.24 WIB. #Semeru #InfoBencana #BNPBIndonesia pic.twitter.com/H6ndVbLU1w
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) January 16, 2021
Hal senada juga dikatakan Suyono Wijaya salah satu petani bawang merah asal Desa Watuwungkuk mengaku tahunya ada hujan abu saat dirinya tengah berada di sawahnya.
“Saat itu saya sedang semprot bawang mas, tenyata banyak gugur debu yang bejatuhan dan abunya perih saat mengenai mata,” tandasnya.
Hngga berita ini diterbitkan masih belum ada statmen resmi dari otoritas terkait tentang abu vulkanik dan berapa desa yang terpapar.