Ekonomi

Inovasi Buah Mengkudu: Ekonomis dan Menyehatkan

×

Inovasi Buah Mengkudu: Ekonomis dan Menyehatkan

Sebarkan artikel ini
Inovasi Buah Mengkudu: Ekonomis dan Menyehatkan

matamaduranews.comSUMENEP-Buah Mengkudu yang mengeluarkan bau tak sedap, kini berubah menjadi minuman segar yang menyehatkan.

Dari tangah Malik, Buah Mengkudu diolah menjadi tiga varian; Sari Buah Mengkudu, Kopi Biji Mengkudu, dan Teh Cellup Mengkudu. Minuman berbahan asli sari buah Mengkudu, dengan proses fermintasi, tanpa jus atau direbus, menghasilkan minuman herbal bermutu tinggi.

Berbagi sehat terhadap sesama, merupakan tujuan utama perusahaan Al-Maliki Herbal. Perusahaan yang memproduksi obat-obatan berbahan buah Mengkudu ini berada di Desa Marengan, Kecamatan Kota Sumenep, tepatnya sebelah timur pasar modern. Hasil produksinya terbilang unik dan termasuk langka.

Tidak hanya di Sumenep, bisa di Indonesia. Sebab buah Mengkudu yang diolah menjadi obat alternatif ini adalah sari buah Mengkudu asli, dengan proses fermintasi. Bukan dijus ataupun direbus, sehingga mengahasilkan produk herbal bermutu tinggi.

Perusahaan tersebut bermula dari pengalaman pribadi sang pemilik Herbal, Bapak Malik, ketika sering mengalami gangguan kesehatan. “Saya sering sakit kepala sebelah (migrain), kesemutan, letih dan selalu ngantuk. Berbagai usaha untuk sembuh telah dilakukan. Akan tetapi usaha saya nyaris tak membuahkan hasil yang maksimal,” cerita Malik kepada Mata Sumenep, yang menemuinya.

Selang beberapa hari, Alumni Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa itu, bertemu dengan rekan bisnisnya di Surabaya. Dan atas saran rekannya, diperintahmengkonsumsi buah Mengkudu. Alhasil, penyakit yang dideritanya berangsur sembuh. “Alhamdulillah, berkat saran teman saya itu, penyakit saya sembuh dan tidak kambuh lagi” katanya.

Sumi Maisuroh ini bercerita tentang pengalaman yang mengantarkan dirinya ke ambang kesuksesan sebagai pengusaha herbal. Setelah penyakitnya hilang, ayah dua anak ini memproduksi sari buah Mengkudu, selain untuk dikonsumsi sendiri, juga untuk dibagi-bagikan kepada teman, keluarga, dan orang lain yang membutuhkan.

Hal itu dilakukan sebagai wujud syukur atas kesembuhan dirinya dengan pelantara Mengkudu. Karena semua orang telah merasakan manfaatnya, sehingga mereka pun menyarankan agar produksi tersebut dikembangkan dan dijual.

Lagi-lagi atas usulan teman, akhirnya produksi terus digalakkan, hingga menghasilkan produk dengan tiga varian. Yaitu, Sari Buah Mengkudu, Kopi Biji Mengkudu, dan Teh Cellup Mengkudu. Berkat usaha kerasnya itu, hasil kreativitas itu resmi dipasarkan pada hari Ahad tanggal 3 Agustus 2014, tersebar dibeberapa tempat, termasuk ketika pasar Minggu, di depannya Museum keraton Sumenep, dengan nama merk An-Noni.

Untuk sementara, pemasaran An-Noni selain di Madura, sudah sampai ke Bali, Bekasi, dan daerah lain di Jawa Timur. Selain itu, produk yang dikemas dengan pembungkus warna hijau telah mengikuti pameran di wilayah Madura dan Jawa Timur. “Semuanya berkat kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian, serta Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep,” pungkas ayah Moh. Aisyul Kiromi ini.

Dari mana bahan bakunya? “Semua buah Mengkudu itu membeli ke petani yang ada di daerah pegunungan yang jauh dari polusi. Selain memperhatikan kualitas buah, juga memperhatikan proses pemetikannya, sehingga ketika akan difermintasi nantinya bisa menghasilkan sari buah yang benar-benar berkualitas dan menyehatkan,” tandasnya.

Sepintas Mata Sumenep membaca di papan nama yang ada di tempat proses pembuatan sari buah Mengkudu dilakukan, bahwa manfaatnya yaitu, untuk memelihara sistem imunitas (kekebalan Tubuh), anti oksidan, menormalkan tekanan darah, mencegah dan menghmbat sel tumur dan sel kanker, dan membantu mengeluarkan racun (Detoksifisika), serta kaya manfaat lainnya. Bahkan bagi perokok, sari buah mengkudu merupakan obat alternatif untuk mengatasi dampak ngatif bahya rokok.

Di Al-Maliki Herbal sudah bisa mempekerjakan sembilan orang, dan semuanya digaji tiap bulan. Keberadaan Herbal tersebut tidak hanya bernilai bisnis belaka, tetapi lebih pada pemberdayaan ekonomi masyaakat, memakai semboyan berbagi sehat dengan kebaikan buah mengkudu.

Rusydiyono

 

 

KPU Bangkalan