Sekumpulan legislator PDIP dengan disponsori oleh Johan Budi Sapto Pribowo membentuk Dewan Kolonel untuk mendorong elektabilitas Puan Maharani di daerah pemilihan masing-masing. Bambang Pacul dan Utut Adianto sebagai ketua fraksi PDIP mengetahui manuver itu. Bambang Pacul malah mengatakan Dewan Kolonel bertugas mewangikan nama Puan Maharani di daerah-daerah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ternyata pembentukan Dewan Kolonel bukan sekadar tindakan iseng. DPP PDIP melalui Sekjen Hasto Kristiyanto menganggapnya sebagai manuver yang serius. Malah Hasto menyebut pembentukan dewan itu melanggar aturan partai dan karena itu harus diberi sanksi. Johan Budi dan kawan-kawan pun terkena kartu kuning dan peringatan terakhir.
Tidak sampai di situ saja, yang terbaru, Johan Budi dicopot dari jabatannya sebagai wakil ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI. Ini menunjukkan telah terjadi ‘’crack down’’ perburan terhadap para pendukung Puan Maharani di internal PDIP.
Bersamaan dengan itu, Ganjar Pranowo mengetes air dengan membuat pernyataan publik bahwa dia siap dicalonkan sebagai presiden RI. Pernyataan ini tidak pernah dikeluarkan sebelumnya oleh Ganjar Pranowo. Pernyataan ini langsung direspons oleh FX Rudyatmo, ketua PDIP Solo yang dikenal sebagai loyalis Ganjar Pranowo. Rudy mengatakan akan mendukung Ganjar seribu persen.
Ganjar dan Rudy dipanggil ke DPP PDIP dan dijatuhi sanksi. Tetapi, perlakuan terhadap Ganjar dan Rudy bertolak belakang dengan perlakuan terhadap Johan Budi dan kawan-kawan. Terhadap Ganjar dan Rudy juga dijatuhkan peringatan, tetapi sikap DPP PDIP terlihat sekali sangat lunak.