Jaka Jatim Pilih Bhakti Sosial Rayakan HUT RI

×

Jaka Jatim Pilih Bhakti Sosial Rayakan HUT RI

Sebarkan artikel ini
BHAKTI SOSIAL: Direktur Jaka Jatim, Mathur Husyairi menyerahkan santunan kepada salah satu penyandang cacat di Dusun Paokejing, Desa Durjan, Kecamatan Kokop, Bangkalan. (Foto/Source FB Mathur).
BHAKTI SOSIAL: Direktur Jaka Jatim, Mathur Husyairi menyerahkan santunan kepada salah satu penyandang cacat di Dusun Paokejing, Desa Durjan, Kecamatan Kokop, Bangkalan. (Foto/Source FB Mathur).

MataMaduraNews.com, BANGKALAN – Salah satu wujud dari mensyukuri HUT Kemerdekaan RI ke-71 adalah keinginan untuk berbagi terhadap sesama. Hal ini dilakukan jejaring Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim), pada Kamis (18/08) kemarin.

Tidak seperti perayaan umumnya, Jaka Jatim mengemas perayaan Kemerdekaan RI dengan bhakti sosial menyantuni anak yatim dan penyandang cacat. Dengan metode koordinir sumbangan sukarela hingga terkumpul dana sebanyak Rp 5 juta, kegiatan ini berhasil digelar di Dusun Paokejing, Desa Durjan, Kecamatan Kokop, Bangkalan.

Ada 42 anak yatim usia antara 3-8 tahun dan 8 orang penyandang cacat, baik buta karena kecelakaan maupun buta bawaan, yang menerima bhakti sosial Jaka Jatim pada HUT RI ini. Bahkan, ada seorang remaja bernama Moh. Sholeh yang menderita lumpuh sejak usia 2 tahun juga menjadi mereka yang tersantuni.

“Remaja ini lahir dalam usia kandungan 6 bulan. Sebelum dilahirkan sudah ditinggal oleh sang ayah,” kata Direktur Jaka Jatim, Mathur Husyairi haru. Ia juga bersyukur dapat membantu Sholeh yang lumpuh karena pernah mengalami infeksi pada kemaluannya yang berakibat anak itu hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Mathur menuturkan, bhakti sosial Jaka Jatim dapat terlaksana dengan sukses karena peran seorang pemuda bernama Rohman asal desa setempat yang telah meluangkan waktunya untuk mengkoordinir anak yatim dan penyandang cacat. Pemuda seperti itu, kata aktivis anti korupsi ini, layak diapresiasi kepeduliannya.

“Sebab berkat kerja keras Rohman, remaja penyandang cacat seperti Sholeh yang lahir dalam usia kandungan 6 bulan ditambah ditinggal sang ayah sebelum lahir dapat terdeteksi untuk mendapat santunan Jaka Jatim,” jelas Mathur, yang mengaku bhakti sosial sudah dirancang satu bulan sebelumnya.

Sebagai direktur Jaka Jatim, Mathur sangat berharap muncul beberapa pemuda desa seperti Rohman yang siap mendata para saudara yang kurang mampu, yatim, terutama penyandang cacat. Ia membutuhkan hal tersebut untuk kemudian dikoordinir dan dikomunikasikan dengan aparat dan kepala desa sehingga bisa diajukan untuk diurus oleh Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan.

“Sementara kami masih melengkapi data dengan foto copy KTP dan KK. Setelah itu akan kami serahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan terutama yang penyandang cacat,” pungkasnya, kepada MataMaduraNews.com. (hasin/rfq)

KPU Bangkalan