Jawa Timur Satu-satunya Provinsi Level 1 di Indonesia

×

Jawa Timur Satu-satunya Provinsi Level 1 di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Jatim Level 1
Konferensi Pers perkembangan penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Jumat (17/9/2021). (Foto IST/Mata Madura)

matamaduranews.comSURABAYA-Jawa Timur jadi satu-satunya provinsi level 1 di Indonesia berdasarkan asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yang diadopsi dari World Health Organization (WHO).

Hal ini disampaikan Forkopimda Jawa Timur dalam Konferensi Pers yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/9/2021) petang.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada beberapa data yang mungkin bisa dijadikan referensi bahwa Jawa Timur ini masuk level 1 PPKM Covid-19.

“Alhamdulillah atas kerja sama, gotong royong dan kekompakan kita semua, Jawa Timur menjadi provinsi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang masuk level 1,” ucap Khofifah, Jumat (17/9/2021).

Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim, dokter Joni Wahyu Hadi memaparkan, di Pulau Jawa dan Bali, hanya Jawa Timur yang asesmen 1 dari 6 parameter.

Hal tersebut berdasarkan indikator capaian meliputi testing, tracing, dan treatment. Termasuk kapasitas respons, kata Joni semuanya memadai pada level 1.

“Kalau dilihat dari progresnya dibanding tanggal 1 Agustus kemarin, di mana masih ada 30 kabupaten kota waktu itu, sekarang sudah ndak ada lagi. Kemudian ada 10 kabupaten kota level 1 dan 26 level 2, ini masih menjadi PR kita semuanya,” tuturnya.

Sementara kalau dari tingkat zonasi, lanjut Joni, masih ada 2 daerah yakni Blitar dan Bangkalan level 3. Level 4 kosong, 10 daerah level 1, sedangkan 26 daerah level 2.

“Kalau dilihat dari sisi zonasi sudah tidak ada lagi zona merah. Zona merah di kabupaten kota di Jawa Timur dari 34 menjadi 37, jika dilihat dari BOR sudah turun semuanya di bawah 60% sesuai standar WHO, untuk ICU 18%, isolasi rumah sakit 18% dan untuk rumah sakit darurat hanya 13% persen,” ungkapnya.

“Jadi, ICU rumah sakit kemudian isolasi rumah sakit, rumah sakit lapangan semuanya di bawah 60%, artinya sudah masuk di dalam standar WHO untuk memadai,” imbuh Joni.

Untuk gambaran ICU di kabupaten kota, Joni menyebut itu sudah hijau. Sejak tanggal 16 September ini tidak ada ICU di bawah 20%.

“Untuk yang antre di UGD kita lihat pada bulan-bulan Juli kemarin itu begitu tingginya. Tapi sekarang antrean di UGD turun drastis dari PPKM darurat waktu itu sekitar 835% per hari, di awal Agustus 365%, sekarang sudah tidak ada lagi antrenn di UGD, ini artinnya case di masyarakat sangat menurun,” jelas Joni.

Sementara untuk vaksinasi 1, Direktur RSUD Dr. Soetomo itu menyatakan, saat ini mencapai 38,34%. Untuk vaksinasi 2 20,57%.

Meskipun vaksinasi belum 70% atau 80%,  tetapi Jawa Timur sudah bisa mengendalikan laju penularan Covid-19 maupun kapasitas responnya dengan baik.

“Artinya prokes di Jawa Timur saat ini sudah on the day,” simpul dr. Joni.

Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto juga mengatakan Jawa Timur jadi satu-satunya level 1 provinsi di Indonesia merupakan capaian yang luar biasa. Namun, pihaknya tidak berpuas diri, karena menyadari bahwa pandemi Covid-19 jauh dari selesai.

Meskipun di Jawa Timur secara provinsi sudah menduduki level 1, Pangdam menegaskan sebenarnya di tingkat kabupaten kota masih banyak yang harus ditingkatkan.

“Baru 10 kabupaten kota yang benar-benar level 1, kemudian ada 26 kabupaten kota yang menduduki level 2 dan masih ada 2 kabupaten yang menduduki level 3. Ini yang masih level 3 kami akan tingkatkan menjadi level 2 dan yang level 2 mudah-mudahan bisa menambah kepada yang level 1 dan yang level 1 bisa dipertahankan,” ucap Pangdam.

Yang menjadi fokus Forkopimda Jatim di samping penanganan Covid-19, kata Pangdam tentu saja vaksinasi. Vaksinasi Jawa Timur relatif cukup tinggi, tapi ada beberapa kabupaten yang perlu ditingkatkan.

“Dari segi jumlah kita sudah 12 juta hampir 13 juta yang sudah divaksin dosis 1, tapi memang ada beberapa kabupaten yang juga harus ditingkatkan. Paling tidak ada 3 kabupaten yang terus kita dorong antara lain Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Bangkalan,” tandasnya.

Kendati demikian, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi aktif di dalam pencapaian level 1 di seluruh Jawa Timur.

“Ini pasti bisa berhasil kalau masyarakat mendukung. Tentunya kami dari jajaran Polda Jatim siap mendukung Ibu Gubernur dan Bapak Pangdam di dalam bersinergi untuk mempertahankan dan meningkatkan serta menjaga level 1 di Jawa Timur,” ungkapnya.

Kapolda Nico berharap, pencapaian level 1 di Jawa Timur tidak membuat masyarakat lalai dalam menerapkan protokol kesehatan. Supaya hasil usaha bersama ini tidak sia-sia.

“Kami memohon kepada masyarakat karena memang Covid-19 masih lama ayo tetap kita disiplin prokes sehingga situasi makin membaik tentunya harapan ke depan ekonomi dapat juga membaik,” pungkas Kapolda.

Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan