matamaduranews.com–SUMENEP-Minggu sore (21/7/2019) laga final turnamen Bupati Cup di Desa Tarebung, Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi. Tim Fatana dari Desa Jambuir, Kecamatan Gayam berhasil boyong juara. Sebagai runner up, kesebelasan Simbar dari Desa Somber, kecamatan Nonggunong. Skor 2:1.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Namun di dunia medsos viral soal gara-gara sang juara Bupati Cup itu tak bisa ikut di laga Bupati Cup yang digelar Askab PSSI Sumenep. Sementara, runner up bisa ikut. Aneh ya, kata mereka.
Agus Shurdi memposting di facebook. “Baru saja usai perhelatan sepak bola “Piala Bupati” di Kec. Gayam, Sumenep. Askab PSSI Sumenep juga akan menggelar “Piala Bupati”.
Yang Benar ini yang mana, apa ada Piala Bupati digelar 2x dalam setahun di dua tempat yang berbeda,”
Ahmadi juga menulis “kejuaraan di Kecamatan Gayam bawa nama Bupati Cup. Harusnya nyambung dengan keegiatan turnamen Bupati Cup yang sebenarnya di tingkat kabupaten yang resmi diadakan Bupati langsung,”.
Selain Ahmadi dan Agus, ada Jony Tata dan Bambang Yulianto yang buat status facebook. Mereka mempertanyakan turnamen juara Bupati Cup yang digelar di Sapudi tapi tak bisa ikut kejuaraan Bupati Cup di Sumenep.
Dari netizen ini menguak ada apa dengan Bupati Cup di Pulau Sapudi.
Ketua Askab PSSI Sumenep, Hairul Anwar kepada Mata Madura mengaku sudah lama membuat surat yang menyatakan turnamen yang memperebutkan Piala Bupati di Pulau Sapudi bukan turnamen resmi dari PSSI.
“PSSI Sumenep sudah lama membuat surat yang ditujukan kepada panitia dengan tembusan Bupati, Kapolsek, Koramil di Sapudi dan Kapolres serta Kodim Sumenep. Surat yang memberitahu bahwa Turnamen Piala Bupati di Sapudi bukan keputusan PSSI Sumenep. Hal-hal terkait turnamen itu bukan tanggungjawab PSSI,” ucap Hairul kepada Mata Madura, Senin siang (22/7/2019).
Hairul tak lagi mempersoalkan Piala Bupati di Sapudi yang sudah selesai digelar. Pengusaha elektrik ini, juga tidak ambil pusing soal protes sejumlah camat yang tak dimasukkan dalam daftar peserta susulan di Bupati Cup 2019.
Kata Hairul, hasil technical meeting yang disepakati antar klub sudah final. “Kecuali ada kesepakatan dari semua tim yang ikut undian pertandingan saat technical meeting. Kami sudah jemput bola dan panitia sudah mengubungi sebelumnya. Tapi gak ada respon,” terang Hairul.
Khoirul Anwar, Mata Madura