Khofifah Sebut GBT Bau Sampah, Perang Medsos Bela Risma vs Khofifah

×

Khofifah Sebut GBT Bau Sampah, Perang Medsos Bela Risma vs Khofifah

Sebarkan artikel ini
Khofifah Sebut GBT Bau Sampah, Perang Medsos Bela Risma vs Khofifah

matamaduranews.comSURABAYA-Saat ini sedang viral pernyataan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tentang bau sampah di sekitar stadion Gelora Bung Tomo (GBT).  Stadion GBT awalnya masuk salah satu opsi lokasi gelaran Piala Dunia U-20 tahun, 2021 mendatang.

Khofifah mengaku khawatir jika aroma sampah di stadion berkapasitas 55.000 penonton tersebut mengganggu para petinggi FIFA saat melakukan kunjungan.

“Saya sudah ke GBT. Kalau sore, kena angin suka aroma sampah. Engko nek [nanti kalau] pas FIFA visit ke sana terus pas anginnya itu masuk, ini aroma apa,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/11), seperti dikutip cnnindonesia.

Perang medsos antar warganet buntut pernyataan Gubernur Khofifah pun bergulir. Respon reaksioner dari sejumlah pejabat Pemkot Surabaya membela Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengantar perang framing pemberitaan antar media online.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Diaspora Surabaya Edi Santos membantah dengan tegas pernyataan Khofifah yang menyebut Stadion GBT bau sampah. Dia yakin tidak ada bau sampah atau busuk.

“Selamat sore Bu Khofifah. Saya menangani Gelora Bung Tomo sembilan tahun. Persebaya menggelar pertandingan di Gelora Bung Tomo sudah ratusan kali, tidak pernah bau sampah, tidak pernah bau busuk. Itu ada metodenya ya,” kata Edi, melalui video siaran persnya, yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (1/11).

Pembina JASMERAH (Jaringan Solidaritas Masyarakat Membangun Negara Indonesia Hebat), Firman Syah Ali, yang akrab disapa Cak Firman mengaku heran dengan perang opini tersebut. Cak Firman meminta pihak Pemkot Surabaya agar tidak sensitif dan reaksioner.

“Tidak ada manusia yang sempurna, pemimpin Surabaya bukan Nabi juga bukan ma’sum. Kalau memang salah sebaiknya akui saja. Dan sampaikan terima kasih atas atensi Gubernur”, ujar Keponakan Menko Polhukam RI Mahfud MD ini.

Menurut Cak Firman, Surabaya itu wajah Jawa Timur. Sehingga wajar jika Gubernur Khofifah memberikan atensi khusus secara detail. Kalau wajah Jawa Timur kurang bisa menerima atensi Gubernur, maka wajar saja Gubernur alihkan perhatian ke kota lain, misalnya Kota Malang.

“Saya dengar kabar lokasi gelaran piala dunia U-20 tahun 2021 mendatang akan dipindah ke Kota Malang. Ini patut kita dukung. Sebab Gubernur pasti ingin yang terbaik untuk Jawa Timur. Beliau tidak mungkin mengambil kebijakan tanpa pertimbangan matang”, pungkas Bendum IKA PMII Jatim ini.

Khofifah sengaja mengusulkan beberapa stadion lain di Jatim sebagai alternatif lokasi gelaran piala dunia. Salah satunya yakni Stadion Kanjuruhan, Malang.

Opsi itu diajukan Khofifah agar Jatim bisa tetap memiliki kans untuk menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia U-20 tahun 2021 nanti. Ada 10 usulan lokasi PSSI yang diajukan kepada FIFA.

Hadi, Mata Surabaya

KPU Bangkalan