matamaduranews.com-SAMPANG-Kata “rembes” (ingusan) yang pernah diutarakan K.H. Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq dalam ceramahnya di Purwodadi, Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu ternyata masih belum sepenuhnya diterima oleh para Kiai di Madura. Walau yang bersangkutan sendiri sudah mengklarifikasi pernyataannya dan meminta maaf lewat video pribadi yang disebarluaskan di sosial media.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Seperti kiai di Jrangoan, Kabupaten Sampang ini, misalnya. Tokoh yang bernama K.H. Mahrus Abd. Malik ini, dalam video ceramahnya yang diunggah lewat aplikasi facebook oleh akun Babe Haikal TV tampak marah dan mengungkapkan kekesalannya terhadap seseorang yang membela pernyataan Gus Muwafiq.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhsan, Jrangoan ini dalam bahasa Madura bahkan menantangnya untuk datang ke rumahnya. Berikut petikan ceramah K. H. Mahrus Abd. Malik yang sudah diterjemah oleh akun facebook Babe Haikal TV video dalam bahasa Indonesia:
“Bagiku tidak ada siapapun, demi Allah Yang Agung, Demi Allah Yang Agung, Allah sebagai saksinya.
Bahkan seandainya orang tuaku bersikap kurang ajar kepada Baginda Nabi, demi Allah, tak akan aku bela. Apalagi karena hanya organisasi.
Siapapun dia, orang NU atau bukan orang NU, meskipun dia sesepuh atau pendahulu-pendahulu NU demi Allah, jika dia bersikap kurang ajar terhadap baginda Nabi, maka tak perlu dibela.
Seperti kamu itu hai Dul Karim (Pembela Muwafiq), kamu ini seperti orang gak punya berilmu, kamu ini seperti orang goblok. Sejak kapan kamu seperti ini?
Ke rumah cong, demi Allah ke rumah kamu cong! Saya akan injak dahi kamu itu, kurang ajar kamu ini. Kurang ajar kamu ini, terkena Islam Nusantara kamu ini.
Ke rumah kamu. Demi Allah akan aku injak dahi kamu. Mungkin kamu ini sudah munafik ya?
Kanjeng Nabi diremehkan kamu hanya cengengesan. Coba saya caci maki orang tuamu, kamu marah apa gak?
Seperti orang goblok kamu ini, kalau sudah berbuat kurang ajar kepada Baginda Nabi tak perlu dibela. Siapapun yang kurang ajar kepada Nabi, tidak usah dibela, meskipun itu engkongmu sendiri, ludahi! Meskipun itu bokapmu sendiri, tabok dahinya. Tendang dahinya.
Jangan hanya karena itu kubumu sendiri, gak usah kubu-kubuan, gak usah kubu-kubuan kalau sudah lancang kepada baginda nabi, tabok dahinya. Orang yang meremehkan baginda Nabi, gak perlu dibela.
(Maaf, suaraku lagi serak), kalau gak sakit hatinya, saat baginda Nabi diremehkan dan direndahkan, periksa hatimu, barangkali itu karena NIFAQ. Lihat, barangkali karena MUNAFIQ.â€
Mohlis, Mata Sampang