Religi

Kisah Merawat Janda Mendapat Balasan Istana di Syurga

×

Kisah Merawat Janda Mendapat Balasan Istana di Syurga

Sebarkan artikel ini
Nurfitriana Busyro Karim foto bersama Janda Lansia usai meneyerahkan bantuan sembako di halaman Masjid Nurul Jannah Banuaju Timur, Batang-Batang. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.com-Kisah janda dan anak yatim yang hidup dalam kefakiran menjadi inspirasi kehidupan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Suatu waktu, si janda dan putrinya singgah di masjid. Saat siang mencari makanan, bertemu dengan sesepuh desa yang muslim. Si janda bercerita kondisi kehidupan dirinya setelah ditinggal mati sang suami. Si janda juga cerita kalau dua anaknya dari golongan alawiyah dan syarifah.

Cerita si janda hanya ingin mendapat makanan untuk anak-anaknya. Lalu sesepuh desa yang muslim itu berkata, “Tunjukkan bukti dan saksi bahwa engkau seorang alawiyah dan syarifah.”

Si janda menjawab, “Saya perempuan asing. Di daerah ini tidak ada orang yang mengenali saya.”

Si muslim berpaling. Si janda pun pergi dalam keadaan kecewa dan bersedih.
Kemudian si janda mendatangi orang Majusi dan menceritakan kondisi dirinya kepadanya. Di luar dugaan si Majusi bangkit dan mengutus pembantunya untuk menjemput putri-putri si janda itu. Lalu  si janda dan putrinya dibawa ke rumahnya.

Si janda diberi makan yang paling enak dan pakaian yang paling membanggakan. Semalaman mereka bersama si Majusi dengan penuh kenikmatan dan kemuliaan.

Pada saat tengah malam, sesepuh desa yang muslim bermimpi dalam tidurnya seakan-akan kiamat telah datang. Dia memegang bendera di atas kepala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba tampak sebuah istana dari zamrud hijau, terasnya terbuat dari mutiara dan Yaqut. Di dalamnya terdapat kubah-kubah terbuat dari mutiara dan marjan. Lalu dia bertanya, “Untuk siapakah gedung ini?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bagi seorang muslim yang bertauhid.”

Dia berkata, “Wahai Rasulullah! Saya seorang muslim yang bertauhid.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tunjukkan bukti dan saksi bahwa engkau seorang muslim yang bertauhid,”

Dia pun kebingungan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi, “Ketika seorang perempuan alawiyah minta tolong kepadamu, engkau berkata kepadanya, ‘tunjukkan bukti kepadaku bahwa kamu seorang alawiyah.’ Demikian pula engkau. Tunjukkan bukti kepadaku bahwa engkau seorang muslim.”

Lantas dia terbangun dari tidurnya sambil bersedih karena telah menolak perempuan alawiyah dalam keadaan kecewa. Kemudian dia berkeliling di daerah dan menanyakan tentang perempuan tersebut hingga akhirnya dia tahu bahwa perempuan tersebut berada di tempat Majusi. Lalu dia mendatanginya.

Dia berkata kepada Majusi, “Saya menghendaki perempuan syarifah alawiyah serta putri-putrinya dari dirimu?”

Si Majusi menjawab, “Tidak ada jalan bagiku melakukan hal ini. Sungguh, saya telah memperoleh berkah dari mereka.”
Dia berkata lagi, “Sialakan ambil seribu dinar dari diriku, tetapi serahkan perempuan tersebut kepadaku!”

Si Majusi menjawab, “Saya tidak akan melakukannya.”

Dia berkata, “Harus.”

Si Majusi berkata, “Hal yang engkau inginkan itu sayalah yang lebih berhak sedangkan gedung yang engkau lihat di dalam mimpi memang diciptakan untukku.

Apakah engkau menunjukkan Islam kepadaku? Demi Allah, semalam saya dan keluarga saya tidak tidur sebelum kami masuk Islam melalui tangan perempuan syarifah ini. Saya juga bermimpi ketika tidur sebagaimana yang engkau impikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Apakah perempuan alawiyah serta putri-putrinya bersama kamu?’ Saya menjawab, ‘Iya. Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Gedung itu untukmu dan keluargamu. Kamu dan keluargamu termasuk penduduk syurga. Di dalam Azali, Allah Subhanahu wa Ta’ala memang menciptakanmu sebagai orang mukmin.’

Kemudian orang muslim tersebut pulang dengan membawa kesedihan dan kesusahan yang hanya diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Begitulah berkah dan kemuliaan berbuat baik kepada para janda dan anak yatim. (redaksi)

Sumber: 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah.