Hukum dan Kriminal

Kronologi Pembunuhan Berlatar Asmara yang Bikin Heboh Warga Ambunten Sumenep

×

Kronologi Pembunuhan Berlatar Asmara yang Bikin Heboh Warga Ambunten Sumenep

Sebarkan artikel ini
Pembunuhan Berlatar Asmara di Sumenep
Ketiga pelaku pembunuhan berlatar asmara yang berhasil diamankan Polres Sumenep.

matamaduranews.com-SUMENEP-Terkuak sudah misteri aksi pembunuhan sadis yang bikin heboh warga Dusun Wakduwak, Desa Beluk Raja, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura Rabu malam (1/12/2021).

Teriakan histeris warga saat melihat teras rumah berubah ‘banjir darah itu terjawab setelah Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S merilis tiga pelaku pembunuhan pada Kamis siang (2/12/2021).

Menurut AKP Widi, pembunuhan di Dusun Wakduwak, Desa Beluk Raja, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura Rabu malam (01/12) gegara hubungan asmara antara istri salah satu pelaku dan korban.

AKP Widi bercerita, kejadian bermula pada hari Rabu (01/12/2021) sekira pukul 19.00 WIB. Korban bernama Mulyadi menelpon Helmi, istri pelaku (Haris). Saat menelpon itu, HP si istri dipegang si suami.

Entah kenapa. Mulyadi yang sudah beristri dengan perempuan Desa Salopeng, Dasuk menyatakan cinta lewat hp itu.

Karuan saja. Haris tersulut emosi lalu merancang untuk membuat perhitungan.

Haris dan Mulyadi masih bertetangga. Rumah pelaku dan korban terlihat mata telanjang.

Haris mencoba mencari keberadaan si istri. Tak dinyana. Helmi terlihat boncengan sepeda dengan adik Mulyadi menuju rumah ortu korban di Dusun Wakduwak, Desa Beluk Raja, Ambunten, Sumenep.

Mengetahui keberadaan si istri. Haris pun membuntutinya.

Selama proses pengintaian. Haris menghubungi Mioddin (60) orangtuanya dan si adik bernama Halili (30) agar datang ke rumah Mulyadi.

Haris, Halili dan Mioddin datang sambil membawa celurit, parang dan kapak.

Tiba di rumah Mulyadi. Emosi Haris membuncah melihat istri berada di rumah pria yang menyatakan cinta dalam telpon.

Terjadilah cekcok mulut antara Haris dan Mulyadi. Beberapa menit kemudian Mulyadi ditebas pakai celurit, parang dan kapak hingga leher korban nyaris putus.

“Luka yang diderita korban: robek di leher diduga sabetan sajam. Luka robek di belakang telinga. Luka di bagian kepala sebelah kiri atas. Luka robek di siku tangan sebelah kanan. Luka robek punggung sebelah kiri. Luka robek bagian punggung atas sebelah kanan. Luka punggung sebelah kiri tembus organ,” papar Widi.

Puas membunuh Mulyadi. Ketiga pelaku melarikan diri.

Tak selang lama. Dengan sigap polisi berhasil mengamankan Halili (30), Mioddin (60) dan Haris (40).

“Pada pukul 00.30 wib tim resmob Polres Sumenep berhasil menangkap Halili di sebuah rumah milik Bapak Salam di Dusun Bilbagung, Desa Lebeng Timur, Pasongsongan. Pada hari kamis 02/12 pukul 08.00 wib pelaku atas nama Haris dan Mioddin menyerahkan diri ke Polsek Pasongsongan dengan diserahkan oleh Kades Beluk Raja, Ambunten dan Kades Sodara Kecamatan Pasongsongan,” lanjut Widi.

Kini ketiga pelaku dibawa ke Polres Sumenep untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi juga turun mengamankan sejumlah barang bukti berupa,

1. Celurit
2. Parang
3. Kapak
4. Baju warna kuning

“Pasal yang disangkakan pelaku pasal 340,” pungkasnya. (*)

KPU Bangkalan