matamaduranews.com−SAMPANG-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang melaksanakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri di Kelurahan Rongtengah, Kabupaten Sampang membagikan Paket Cegah Covid-19 ke pekerja transportasi dan jalanan.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari upaya Tim PMM UMM di Sampang untuk selalu mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan melaksanakan protokol kesehatan untuk melawan wabah Covid-19, khususnya bagi mereka yang memiliki tanggungan pekerjaan atau kewajiban mencari nafkah di luar rumah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Inovasi Tim PMM UMM di Sampang dengan pembagian “Paket Cegah Covid-19†tersebut dilaksanakan pada Ahad (25/07/2020) kemarin, diawasi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Setyo Wahyu S, SE., ME.
Maghfiroh, Koordinator Kelompok 11 PMM UMM Sampang menjelaskan, paket tersebut berisi brosur yang memuat tentang pengertian Covid-19, gejala klinis, pencegahan, tips agar selalu sehat, etika bersin dan etika batuk, serta cara menggunakan masker dengan benar.
Sumber yang digunakan, kata dia, adalah Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini bertujuan agar informasi yang didapatkan valid dan terbukti kebenarannya.
Selain itu, terdapat juga masker kain dan hand sanitizer dengan kadar alkohol 75%. Masker kain merupakan salah satu benda yang efektif untuk membantu mencegah penularan penyakit dan memutus rantai penyebaran. Hand sanitizer pun memiliki fungsi yang sama. Keefektifannya dapat dirasakan oleh pekerja di luar rumah, karena untuk akses cuci tangan cukup sulit ditemukan dan sangat mudah dibawa.
“Jadi, untuk hand sanitizer, kami melakukan repackaging yang tujuannya agar kadar hand sanitizer tersebut dapat terjamin juga dapat membunuh organisme seperti bakteri, virus dan lainnya. Menurut yang dilaporkan bahwa kadar hand sanitizer yang mampu berfungsi sebagai antiseptik adalah alkohol lebih dari 70%. Dari proses repackaging, kami menggunakan kadar alkohol 75%,†ujar Maghfiroh, Senin (27/07/2020) pagi.
Namun demikian, Tim PMM UMM di Sampang tetap melakukan edukasi bahwa cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir lebih ampuh daripada hand sanitizer. Sehingga ketika pulang kerumah, mereka harus tetap menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan 6 langkah.
“Yang terakhir adalah satu strip yang berisi Vitamin C yang bertujuan agar mampu membantu meningkatkan imunitas tubuh dan dapat menangkal radikal bebas para pekerja. Dilaporkan bahwa virus dapat menyerang tubuh seseorang apabila memiliki imunitas yang rendah. Sehingga, diharapkan dengan diberikannya Vitamin C tersebut dapat mengembalikan semangat pekerja dalam keadaan sehat,” jelas Maghfiroh.
Pembagian Paket Cegah Covid-19 diawali dengan survei tempat dan mencari sasaran yang tepat agar manfaatnya dapat lebih efektif. Dimulai dari pembagian kepada beberapa tukang becak yang memiliki kewajiban mencari nafkah di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Untuk tukang becak tersebut kami melakukan pembagian didepan pasar kecil di Kelurahan Rongtengah. Tentu saja antusias mereka sangat tinggi,” imbuh Maghfiroh.
Selanjutnya adalah tukang parkir. Beberapa tukang parkir yang menjaga di depan toko, atau swalayan juga tidak luput dari sasaran. Sebagai tukang parkir, pekerjaan mereka tentu saja dilakukan di luar rumah. Ketika didatangi oleh tim, kata Maghfiroh mereka tidak menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD). Sehingga Tim PMM UMM di Sampang langsung memberikan kepada mereka dan dibantu dengan memasangkan masker dan cara menggunakan hand sanitizer.
“Tidak luput dari tugas sebagai mahasiswa, Tim PMM juga melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan bantuan brosur,” ujar Koordinator Kelompok 11 PMM UMM Sampang itu.
Setelah dilakukan edukasi, banyak dari pekerja memang sedikit kurang memahami bagaimana protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Mereka hanya menggunakan masker ketika berada pada kerumunan. Apabila hanya bertemu satu atau dua orang, mereka akan melepaskan masker tersebut. Tentu hal ini kurang tepat, karena penggunaan masker seharusnya dilakukan ketika selama berada diluar rumah.
TIM PMM UMM Sampang juga memberikan KIE bagaimana gejala ketika imunitas tubuh mulai turun. Hal ini ternyata sering dialami oleh para pekerja di luar rumah. Namun itu tidak terlalu diperhatikan, karena dirasa akan sembuh dengan sendirinya.
“Peningkatan imunitas selain dengan mengkonsumi makanan yang sehat, bergizi, juga harud istirahat yang cukup dan berolahraga. Asupan suplemen akan dapat membantu dan memberikan efek baik pada tubuh selama penggunaannya tidak melebihi kadar maksimum,” tutur Maghfiroh.
Pekerja menjadi sangat antusias dan merasa bahwa pengetahuan baru tersebut memang harus diterapkan karena akan menuju era New Normal. Meskipun tidak sepenuhnya siap, namun mereka akan berusaha mencoba agar mengoptimalkan upaya agar Indonesia dapat kembali normal disertai dengan sikap patuh terhadap protokol kesehatan.
“Sebenarnya di balik wabah pandemi ini terdapat hikmahnya. Masyarakat jadi dapat lebih menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pentingnya menjaga kesehatan bukan hanya ketika terdapat pandemi, namun harus selalu diterapkan. Mari bersama-sama menjaga kebersihan dan kesehatan agar wabah Covid-19 dapat berangsur menurun dan mengembalikan aktivitas normal,†ajak Maghfiroh.
Rafiqi, Mata Madura