Membuka Mata Tentang Valentine’s Day Versi Ketua IKA PMII Pamekasan

×

Membuka Mata Tentang Valentine’s Day Versi Ketua IKA PMII Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Membuka Mata Tentang Valentine's Day Versi Ketua IKA PMII Pamekasan
Ketua IKA PMII Pamekasan, Atiqullah. (Foto for Mata Madura)

MataMaduraNews.comPAMEKASAN-Tanggal 14 Februari merupakan waktu yang dinanti-nanti oleh kalangan muda yang masih on fire dalam dunia romantisme. Sebab, hari tersebut adalah Valentine’s Day.

Ketua Ikatan Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, Atiqullah menjelaskan, hari kasih sayang itu bukan terlahir dari budaya Madura dan Islam.

“Valentine’s Day sesungguhnya lahir dari kegelisahan personal yang menjadi sistem keyakinan, pemikiran dan adat kebiasaan di masanya dan itu berasal dari luar budaya kita (Madura & Islam, red),” jelas Ketua IKA PMII Pamekasan kepada MataMaduraNews.com, Rabu (14/02/2018) sore.

Setiap kebiasaan akan melahirkan dampak positif san negatif. Namun, yang ditakutkan Atiq adalah para pemida yang tak kuasa membangun benteng penyaring antata sisi positif dan negatif.

BACA JUGA: Valentine’s Day Bagi Wabup Fauzi

Atiq juga memyerukan agar kasih sayang tidak hanya dimaknai romantisme antar pasangan. Ia berharap kasih sayang yang berbau respek terutama kepada yang orang tua, guru, dan lain sebagainya.

“Tuhan kita mendidik rasa kasih sayang itu secara positif kepada orang tua, guru, dan orang lain tanpa ada ruang,” tegas mantan Wakil Ketua III STAIN Pamekasan itu.

Mengeskpresikan kasih sayang tidak harus menunggu waktu, seperti budaya merayakan Valentine’s Day yang ditetapkan pada 14 Februari. Namun, setiap saat bisa dilakukan tanpa terikat dengan waktu.

“Jangan terikan oleh waktu sebagaimana harus tanggal 14 Februari, namun rasa itu harus tumbuh setiap saat sebagai rasa kemanusiaan dan menifestasi kecintaan kepada Tuhan dan Rasulnya,” pungkasnya.

Syahid, Mata Madura

KPU Bangkalan