Mengukir Sejarah!!! Baru Kali Pertama Pulau Masalembu Bisa Panen Padi

×

Mengukir Sejarah!!! Baru Kali Pertama Pulau Masalembu Bisa Panen Padi

Sebarkan artikel ini
Mengukir Sejarah!!! Baru Kali Pertama Pulau Masalembu Bisa Panen Padi
Panen Padi Perdana di Pulau Masalembu: petani dan pemuda Masalembu sumringah saat menggelar panen padi perdana di Pulau Masalembu. (foto for matamadura)

matamaduranews.comSUMENEP-Ternyata, Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura bisa memproduksi tanaman padi.

Hal itu dibuktikan dengan waktu panen padi perdana di Desa Sukajeruk, Pulau Masalembu, Selasa (5/5/2020).

Kepala Dispertahortbun (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan) Sumenep, Arif Firmanto saat dihubungi Mata Madura membenarkan panen padi perdana di Pulau Masalembu.

“Ya mas. Itu bagian dari program uji coba (demplot). Alhamdulillah, berhasil. Ini pertama kali dalam sejarah Pulau Masalembu bisa sukses panen padi dengan masa waktu singkat dan produksi yang melimpah,” terangnya mengawali percakapan via WhatsApp.

Arif bercerita, awal mula program uji coba menanam padi di Pulau Masalembu terinspirasi dari pemikiran Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim saat melakukan safari kepulauan di Pulau Masalembu, akhir 2019 lalu.

Kata Arif, saat itu Bupati Kiai Busyro menyarankan agar bisa melakukan penyediaan pangan untuk ketahanan pangan di Pulau Masalembu. “Dengan pemikiran pak bupati waktu safari kepulauan, kami rombongan dinas langsung melihat lokasi yang akan dijadikan objek tanam,” terang Arif.

Arif mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan Forpimka Kecamatan Masalembu yang ikut mensupport masa tanam padi perdana ini hingga sukes panen.

“Kami bersyukur tak terhingga atas keberhasilan Demplot ini. Semoga dengan keberhasilan Demplot di Pulau Masalembu bisa merangsang para petani di Masalembu bersedia bercocok tanam padi sehingga dapat mencukupi ketahanan pangan di Pulau Masalembu. Tidak tergantung dari kecamatan lain,” harap Arif.

Mengukir Sejarah!!! Baru Kali Pertama Pulau Masalembu Bisa Panen Padi

Selain itu, Kadis Arif juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Bapak Mentan (Menteri Pertanian) dan Bapak Dirjen TP. “Wabil khusus kepada Bapak Bupati yang telah memberi petunjuk dan arahan serta pemberian semangat kepada kami di Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep. Sehingga panen padi perdana di Pulau Masalembu bisa terlaksana dan sukses,” tambahnya.

Arif mengatakan, kesuksesan demplot di Pulau Masalembu juga tak lepas dari kegigihan PPL Masalembu yang bisa meyakinkan masyarakat setempat agar bersedia bercocok tanam padi.

Sehingga masyarakat setempat membuat Kelompok Tani. Lalu diberi nama Kelompok Tani Keluarga Harapan, yang bertempat di Dusun Mandar, Desa Sukajeruk, Pulau Masalembu,” sebutnya.

Setelah ada kelompok tani bersedia bercocok tanam, Dispertahortbun Sumenep langsung memberi bantuan bibit padi varietas Situ Bagendit.

“Varietas Situ Bagendit  tergolong bagus. Dengan masa tanam 105 hari bisa menghasilkan buliran padi 5,6 Ton per hektare. Sedangkan lahan yang ditanami padi seluas 1,2 hektare di daerah persawahan dan 0,6 hektare di lahan tegalan. Total area lahan yang ditanami bibit varietas Situ Bagendit, seluas 1,8 hektare di Pulau Masalembu,” urai Arif.

Arif optimis, potensi padi di wilayah BPP Masalembu menjanjikan. Sebab, dalam amatannya, lahan pertanian di Pulau Masalembu begitu luas.

Arif merinci, di Pulau Masalembu yang dibagi dua desa. Desa Masalima memiliki lahan pertanian seluas 14 hektare dan Desa Sukajeruk 16 hektare berpotensi memproduksi padi.

Mengukir Sejarah!!! Baru Kali Pertama Pulau Masalembu Bisa Panen Padi

Sedangkan Pulau Masakambing potensi lahan pertanian seluas 3 hektare. Pulau Karamian seluas 5 hektare.

Di balik kesuksesan panen padi perdana, masih ada kendala. Yaitu, belum ada mesin perontok dan penggiling padi.

PPL Masalembu, Saddam Susilo Kariyanto saat dihubungi Mata Madura mengaku sedang berusaha mencari pinjaman mesin bekas yang layak pakai agar bisa menggiling padi.

“Saat ini kami sedang merontok buliran padi secara manual. Kami masih berkomunikasi dengan PPL daratan kalau ada mesin bekas dan layak, bisa dipinjam. Untuk sementara hasil panen dengan cara konvensional dan kita simpan,” terang Saddam, PPL Masalembu saat dihubungi Mata Madura, Selasa sore.

Mengatasi mesin perontok dan penggiling padi, Kadis Arif berjanji untuk mengusahakan bantuan mesin ke pemerintah pusat.

“Sekarang masih lock down. Kami akan mengusahakan bantuan ke pusat,” pungkas Arif.

Ibad, Mata Madura

KPU Bangkalan