matamaduranews.com–SUMENEP-Kabar duka menyelimuti keluarga besar SMPN 1 Gapura dan pecinta bahasa Madura. Moh. Taufik, S.Pd, sosok dan tokoh pelestari Bahasa Madura, wafat pada hari Selasa pagi, 30 Juli 2019 jam 06.15 WIB. Almarhum disemayamkan jam 16.00 WIB di pemakaman dekat rumah duka, Desa Beraji, Gapura, Sumenep.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Almarhum lahir di Sumenep, tepatnya di Desa Beraji, Kecamatan Gapura, 08 Januari 1960. Taufik lahir dari seorang ibu bernama Nyi Munawati (almh.) yang dikenal di Beraji dan sekitarnya sebagai Tokoh Pemerhati Bahasa Madura. Ayahnya, K. Moenawir (alm) juga dikenal sebagai seorang Tokoh Panutan, karena kental dengan filosofi Kemaduraan-nya.
Moh. Taufik menjalani pendidikan formalnya di SDN Baban (1972), Mts AIN Sumenep (1976), SMEA Yayasan Adhirasa Sumenep (1980), D1/A1 Universitas Terbuka (1987), dan D3/A3 Universitas Terbuka (2003). Pada tahun 2006, ia lulus dari salah satu Perguruan Tinggi di Jawa Timur, yakni S1/A4 di IKIP PGRI Tuban.
Bermodal pendidikan formal dan didikan ayah-ibunya, Taufik muda ikut memperhatikan penggunaan tutur bahasa Madura yang lemah lembut. Tingkah polah yang andhap asor. Serta nilai-nilai budaya filosofis Madura yang adiluhung.
Tak mengherankan, sejak usia muda, almarhum terlihat aura penguasaan bahasa, budaya dan filosofi Madura. Wajar bila almarhum mulai dikenal dan terkenal dalam ketiga hal tersebut.
Taufik sering diundang dalam acara-acara perhelatan sakral dan akbar. Baik pada acara bernuansa budaya atau agama dan lainya. Daerah undangan meliputi, Madura daratan dan kepulauan Madura. Tak jarang, almarhum mengisi acara-acara sambutan di wilayah Situbondo, Bali, dan daerah lain di Jawa Timur.
Taufik keseharian menjadi guru di SMPN 1 Gapura dan sempat jadi Dosen Bahasa Madura di STKIP Sumenep. Almarhum diakui sangat menguasai bahasa dan tatanan ada istiadat, serta seni-budaya Madura. Sehingga, almarhum sempat dikukuhkan sebagai Sutradara Pangereng Pangantan Benosan, Lalamaran Dhuri Recek Saebu, dan Pangereng Pangantan Ngeka’ Sangger/ Tandhu.
Setiap hari dan segala aktivitas bermasyarakat, almarhum selalu mengedepankan penuturan bahasa Madura. Harapannya, Â agar bahasa dan budaya Madura tidak tergerus era globalisasi.
Taufik sangat antusias menjadi motor dan motivator untuk menjaga kelestarian bahasa dan budaya Madura. Lalu ia menyusun buku ‘Sangkolan Bukona Tamba’. Bersama-sama Tim Nabara Sumenep. Alamarhum, juga ikut menyumbangkan materi buku paket bahasa Madura ‘Pa’anaban Asre’ mulai tingkat SD/MI sampai dengan SMP/MTs.
Keahlian Taufik tak hanya diakui masyarakat Madura. Almarhum juga diakui di tingkat Jawa Timur dengan raih Juara II Lomba Kreativitas Guru Bahasa Madura di Jawa Timur, Kategori Lomba Mendongeng Bahasa Madura.
Bergabung di anggota Tim Nabara Sumenep, almarhum menjadi peserta Kongres I Basa Madura Internasional. Keahlian almarhum menjadi nara sumber utama di program Tor-ator Pamerte Basa Madura di Stasiun TV Swasta Madura Channel dan Radio Pro 2 FM RRI Sumenep.
Selain itu, almarhum juga menjadi juri Pemilihan Duta Wisata Kacong tor Cebbing Sumenep, Juri Lomba Pantun Madura tingkat Kabupaten Sumenep, dan Juri Lomba Baca Puisi Berbahasa Madura tingkat SMA/MA Sederajat se-Kabupaten Sumenep. Bahkan, dialah narasumber Bahasa Madura pada Guru-guru MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA, nara sumber Sadeddel Tata Parnatan Adat Kebudayaan Songennep. Serta pemangku tugas dari Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim untuk mengubah/alih bahasa pada Upacara Hari Jadi Kabupten Sumenep dari bahasa Indonesia ke bahasa Madura, serta banyak aktivitas lainnya.
Pada akhir 2017, almarhum terpilih sebagai sosok inspiratif dan berprestasi di ajang Sumenep Award 2017 Kategori Tokoh Pelestari Bahasa Madura. Perharian dan keahlian yang digeluti, tentu menjadi landasan menata tatanan perjalanan dan kelanggengan bahasa dan budaya Madura dari para penuturnya.
Kepedulian akan pelestarian Bahasa Madura dan segudang prestasi yang dicapai, semoga menjadi amal ibadah yang diterima almarhum.
Selamat Jalan Bapak Taufik. Semoga Rahmat dan Ridho Allah menyertaimu…
Redaksi.
Disadur dari Tim Penilai Sumenep Award 2017 Kategori Tokoh Pelestari Bahasa Madura