MataMaduraNews.com–SUMENEP-Sebagai anak pengukir prestasi, sudah tak diragukan lagi. Mata Madura sendiri sudah kali kedua mengangkatnya hingga kini. Sebab setelah berhasil menyabet Juara I pada Lomba Bercerita (story telling) yang diadakan oleh Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Daerah dalam rangka Hari Jadi Sumenep ke-747 2016 lalu, namanya kembali harum lewat Juara III Lomba Seni Cipta dan Baca Puisi di Kediri.
Di umurnya yang belia, dara manis kelahiran Sumenep, 03 Juli 2006 ini menjadi salah satu bintang pada Pekan Seni Pelajar Provinsi Jawa Timur tahun 2017. Itupun setelah tiga juara sebelumnya di tahun ini, yakni sebagai Juara 1 Baca Puisi Putri Tingkat SD se-Kabapaten Sumenep (MTsN Terate), Juara 1 Baca Puisi Harlah NU ke-94 (SMP NU Sumenep), dan Juara Harapan 1 Baca Puisi Madura Open 2017 (Radar Madura) Apri lalu.
Seperti sebelumnya, anak dari pasangan suami isteri bahagia Imam Al-Fairisi dan Nuzulul Quraini ini pun sangat gembira. Semuanya prestasinya, kata dia, hanyalah untuk membagaiakan ayah dan bundanya semata. Tak heran sang ayah menuturkan, siswi kelas V SDN Pajagalan ini sebelumnya memang sering menjuarai beberapa even perlombaan, bahkan sejak dari TK. Bahkan, hingga kini daftar prestasinya sudah mencapai 11 kali sejak usia 4 tahun.
Hal itu dimulai dari Juara I Lomba Nasyid di TK Masjid Agung Sumenep, 2010; Juara 2 Lomba Bercerita Tingkat TK se-Kabupaten Sumenep (Dinas Pendidikan), 2011; Juara 1 Lomba Bercerita Tingkat TK se-Kecamatan Kota (IGTK-PGRI Kec. Kota), 2012; dan Juara Favourit Baca Puisi Tingkat SD se-Madura (Boomers Kebebasan), 2015. Selain itu, juga Juara 2 Baca Puisi Patriotisme Tingkat SD (PGRI Kec. Kota), 2016 dan juga Juara 1 Baca Puisi Tingkat Pelajar Bahasa Indonesia se-Jawa Timur (Madura Expose), 2016.
Apa strategi dan motivasi sehingga sang putrid selalu langganan juara? Tak banyak, Imam hanya mengaku menanamkan kedisiplinan dalam hal apapun pada anaknya. â€Selain berdo’a, kami memberinya kebebasan dan menekankan kedisiplinan,†ujarnya.
Rusydiyono, Mata Madura