Peristiwa

Pemuda asal Sampang Terjun dari Jembatan Suramadu

×

Pemuda asal Sampang Terjun dari Jembatan Suramadu

Sebarkan artikel ini
Bunuh Diri Jembatan Suramadu
Tangkapan video yang mengabarkan aksi pemuda asal Sampang yang diduga bunuh diri dari Jembatan Suramadu. (syaiful)

matamaduranews.comBANGKALANJembatan Suramadu kembali menjadi lokasi orang bunuh diri.

Hanya selang 4 hari, ada dua orang yang diduga melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari jembatan.

Terakhir, Kamis (9/9/2021) sekira pukul 23.30 WIB pemuda bernama Mastoki (30) asal Sampang, Madura yang diduga rela mengakhiri hidupnya dengan meloncat dari atas Jembatan Suramadu.

Korban meninggalkan sepeda motor Supra 125, bernopol L 5250 LB. Hingga kini, korban masih dalam pencarian.

Sebelumnya, seorang prajurit TNI bernama Widodo, asal Bangkalan, Madura, diduga bunuh diri dengan cara melompat dari Jembatan Suramadu pada, Senin (6/9/2021) sekitar pukul 21.00 WIB.

Korban meninggalkan kendaraan sepeda motor bernopol L 5265 FE dan sepucuk surat wasiat.

Dari rekaman video yang diterima Mata Jatim, Jum’at (10/9/2021) dini hari. Seorang pemuda melaporkan bahwa ada kejadian bunuh diri terjadi di Jembatan Suramadu.

“Allah, selamat malam, kami melaporkan telah terjadi bunuh diri di Jembatan Suramadu. Tepatnya di Jembatan arah Surabaya-Madura. Sekian laporan dari saya,” kata pemuda berjaket hijau, saat melaporkan kejadian itu dari bentang tengah Suramadu.

Dalam video itu, terlihat dua pemuda dan dua polisi lalu lintas sedang menghampiri motor yang ditinggal. Motor bernopol L 5250 LO ditinggal pemiliknya dengan kunci yang masih melekat.

Polisi terlihat membuka jok motor. “Bunuh diri lagi, jadi konten Suramadunya,” papar pemuda itu dalam video.

Bripda Ahmad Fatoni, anggota polisi yang sedang berjaga di Pos Polisi Suramadu mendengar informasi tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian.

Polisi menemukan sebuah motor dan helm yang ditinggalkan.

Di dalam jok motor terdapat kartu identitas yang berada di dalam dompet berwarna hitam. Isinya, ada Karta Tanda Penduduk (KTP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan STNK. Barang bukti tersebut diamankan ke Pos Polisi.

Bripda Fatoni menjelaskan, jika korban rela mengakhiri hidupnya sesuai dengan keterangan keluarga korban, diduga korban mengakhiri hidupnya lantaran urusan ekonomi. Korban sempat kehilangan sepeda motornya.

“Korban sempat pamit ke kakak iparnya jika sudah tak kuat menahan beban hidup dan akan meloncat ke laut dari atas Jembatan Suramadu,” papar Bripda Fatoni sesuai keterangan keluarga.

Dari keterangan kakak ipar korban yakni Mohammad Ibrahim menjelaskan pada pukul 22.00 WIB, dia sempat dihubungi Mastoki yang ingin meminjam motornya.

“Setelah dipinjam, kakaknya diminta mengambil motornya di tengah Jembatan Suramadu. Setelah itu ponselnya korban tidak bisa dihubungi,” jelas Mantan Kanit Harda Polrestabes Surabaya itu.

Akhirnya Ibrahim berangkat menuju Jembatan Suramadu mengecek adik ipar sekaligus motornya yang dipinjam.

“Motor yang dipakai korban terparkir di bentang Suramadu kami amankan ke pos,” pungkasnya.

Hingga kini belum diketahui motif apa yang membuat korban nekat mengakhiri hidup.

Sampai berita ini ditulis, polisi masih menyelidiki keberadaan Mastoki yang melompat dari jembatan Suramadu. (syaiful)

berita ini juga tayang di matajatim.id

KPU Bangkalan