Peristiwa

Peringati Rajabiyah dan Harlah NU Ke-97, MWC NU Gapura Gelar Doa Bersama 40 Hari Wafatnya KH Moh. Ma’ruf

×

Peringati Rajabiyah dan Harlah NU Ke-97, MWC NU Gapura Gelar Doa Bersama 40 Hari Wafatnya KH Moh. Ma’ruf

Sebarkan artikel ini
MWC NU Gapura
Ketua MWC NU Gapura, K. Muhammad Syahid (kanan) menyerahkan cenderamata kepad keluarga Alm. KH Moh. Ma'ruf, Jumat (13/03/2020) malam. (Foto for Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Memperingati Rajabiyah 1441 H & Harlah NU Ke-97, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gapura, Kabupaten Sumenep, gelar Doa Bersama 40 Hari Wafatnya KH Moh. Ma’ruf, Rais Syuriyah Periode 2005-2020.

Kegiatan yang berlangsung di Halaman MWC NU setempat, Jumat (13/03/2020) malam itu, dikemas dengan Pengajian dan Doa Bersama sekaligus Pemberian Cenderamata kepada keluarga Alm. KH Moh. Ma’ruf.

Pantauan di lokasi, acara dihadiri hampir 1000 Nahdliyyin dan ratusan kader NU dari tingkat ranting se-Kecamatan Gapura, baik kader Ansor, Fatayat, Muslimat, IPNU-IPPNU, Satkoryon Banser Gapura dan Pimpinan Pagar Nusa.

Setelah resmi dibuka, acara dimulai dengan tahlil dan doa bersama dalam rangka 40 hari wafatnya Rais Syuriyah MWC NU Gapura, KH Moh. Ma’ruf, dilanjutkan dengan sambutan hingga ceramah.

Ketua MWC NU Gapura, K. Muhammad Syahid ketika sambutan mengungkapkan, kemeriahan acara tersebut merupakan bukti kekompakan dan kesetiaan masyarakat pada NU.

“Alhamdullilah, acara ini murni sumbangan dari semua banom dan masyarakat,” ujarnya, Jumat (13/03/2020) malam.

NU Gapura, kata Kiai Syahid, benar-benar sangat kehilangan sosok KH Moh. Ma’ruf. Apalagi, beliau tidak sempat menyelesaikan sampai akhir jabatan sebagai Rais Syuriyah MWC NU Gapura.

“Kami merasa sangat kehilangan Kiai Ma’ruf. Beliau sosok yang tiada duanya bagi MWC NU Gapura,” ungkapnya penuh kesedihan.

Baca Juga: Nahdliyin Berduka, Rais Syuriyah MWC NU Gapura KH Moh. Ma’ruf Tutup Usia

Sementara itu, perwakilan PCNU Sumenep, K. Bahrul Widad dalam sambutannya menegaskan bahwa NU semakin tua akan semakin besar.

Hal itu, kata dia, menandakan bahwa yang merintis dan membimbing (Pendiri NU, red) adalah wali-wali Allah SWT yang ikhlas dan murni menjalankan agama-Nya.

“NU merupakan wadah paham Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) yang tidak diragukan lagi,” tegasnya.

Kiai Bahrul Widad juga bersyukur NU Gapura tetap istikamah membumikan paham Aswaja, yang tidak lain karena kesabaran dan kesungguhan dari almarhum Kiai Ma’ruf.

“Semoga beliau ditempatkan di sisi-Nya dengan penuh berkah,” doa Kiai Bahrul.

Melihat antusiasme jamaah, KH. Syamsuddin, MA selaku penceramah memberikan apresiasi dan memuji NU Gapura yang terus menoreh banyak prestasi di tingkat provinsi.

Bahkan menurutnya, NU Gapura sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan pengurus PWNU Jawa Timur.

“Saya sampai berkata, masak PW mau kalah sama MWC,” ujar KH Syamsuddin mengawali ceramahnya.

Wakil Katib PWNU Jatim itu kemudian membahas hikmah dari sering berkumpul dalam majelis (hadir ke pengajian/ngaji, red) dan hikmah sedekah shalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

“Jangan pernah bosan untuk hadir dalam setiap kegiatan pengajian NU sekecil apapun pengajian itu, karena itulah tradisi NU yang bisa menguatkan Jama’ah dan Jam’iyyah dan  juga merupakan salah satu cara untuk merawat NU,” pesan Kiai Syamsuddin.

Selain dihadiri ratusan Nahdliyyin dan kader NU se-Kecamatan Gapura, hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Forkopimka Gapura dan Puskemas Gapura.

Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan