Pesan Inspiratif Sosok Ibu di Mata Abah Mujib

×

Pesan Inspiratif Sosok Ibu di Mata Abah Mujib

Sebarkan artikel ini
Pesan Inspiratif Sosok Ibu di Mata Abah Mujib
Abah Mujib mencium isterinya saat usai Upacara Peringatan Hari Ibu, Senin (23/12/2019. (Foto/Syaiful)

matamaduranews.com-BANGKALAN-Peringatan Hari Ibu mengandung filosofi yang dalam. Salah satunya bahwa seorang anak itu ada, sebab berkat adanya seorang Ibu.

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, H. Mujiburrahman, S.Sos. saat hadir dalam upacara Hari Ibu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Senin (23/12/2019). Mata Madura sedikit bincang-bincang dengan pria yang akrap disapa Abah Mujib ini.

“Ibu adalah sosok inspirasi bagi saya. Ibu menggambarkan bagaimana menjadi sosok yang tangguh, tegar, mandiri sebagai seorang wanita, dan banyak mengajarkan tentang hidup, tanggung jawab serta agama,” katanya.

Meski begitu, Abah Mujib juga mengaku jika dirinya masih belum bisa membahagiakan sang ibu, yang kini telah tiada. Dirinya hanya bisa mengirimkan sepucuk doa dalam tiap sujudnya.

“Apa yang diberikan kedua orang tua, terutama ibu, sungguh tidak terukur. Mulai mengandung hingga membesarkan sampai detik ini. Ibu madrasah pertama generasi penerus. Ibu tidak pernah jujur tentang luka. Dengarkan marah ibumu karena marahnya adalah doa. Nikmati nasihat ibumu karena nasihatnya adalah doa,” katanya, puitis.

Menurut Mujib, setiap generasi sebisa mungkin menjadi anak yang senantiasa membanggakan kedua orang tua terutama ibu. “Jika masih ada rawatlah, sering temui dan komunikasi. Karena jika sudah tiada nantinya engkau akan merasa bagaimana rasanya kehilangan sosok Ibu,” pesannya.

Kesuksesan yang bisa diraih saat in, menurutnya bukan semata berkat kehebatan sang anak. “Karena doa restu orang tua yang mengantarkan kita kepada kesuksesan itu,” katanya.

Karena besarnya jasa ibu, Abah Mujib berharap seluruh generasi muda atau generasi millenial yang ada di Bangkalan dapat selalu menghargai orang tua mereka.

“Tanpa ibu, semua orang tidak punya arti, karena adalah ibu yang mendidik kita dari bayi yang tak bisa apa-apa hingga kita menjadi orang yang mengenal dunia seperti sekarang,” ungkap pria asal Galis ini.

Ketika Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Hari Ibu, menurut Mujib merupakan prasasti penting atau tonggak sejarah dalam kehidupan perjuangan negara, khususnya bagi para perempuan Indonesia.

“Jadi Hari Ibu ini bukan sekedar ajang seremonial, tapi ada pesan penting yang ingin disampaikan tetang semangat perempuan untuk menjalani kewajibannya untuk membina pertumbuhan generasi penerus yang lebih sadar akan kebangsaannya,” katanya.

Untuk itu, dirinya berharap agar generasi milenial dapat menyerap semangat hari bersejarah ini untuk mendorong majunya perempuan Indonesia, termasuk dalam ranah politik. Yakni dalam mewujudkan kebijakan untuk pembangunan bangsa, perbaikan kesehatan bagi ibu dan balita, masalah pendidikan bagi perempuan dan keikutsertaan wanita dalam aspek pendidikan, dan sosial.

“Generasi milenial harus memahami bahwa peringatan ini dimaksudkan meningkatkan hak-hak perempuan di berbagai bidang kehidupan dan dapat berpartisipasi secara politik,” jelas Abah Mujib.

Kepada kaum wanita, Mujib berpesan agar wanita mampu bermanfaat dan terus berdiri menyelesaikan masalahnya. Mampu berdoa dan percaya kepada Tuhan yang adalah sumber kekuatannya. “Wanita yang hebat begitu,” katanya.

Seperti diketahui, Hari Ibu Nasional dirayakan setiap tanggal 22 Desember yang diresmikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Sukarno.

Hari Ibu ini juga disebut-sebut terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan perempuan Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said dan lainnya.

Syaiful Mata Bangkalan

KPU Bangkalan

Respon (1)

Komentar ditutup.