Budaya

Refleksi Hari Jadi Sumenep; Belajar Dari Sejarah ARYA WIRARAJA

×

Refleksi Hari Jadi Sumenep; Belajar Dari Sejarah ARYA WIRARAJA

Sebarkan artikel ini

Oleh : Syaiful Rijal Alinata *)

Prosesi Hari jadi Sumenep ke 747.

Namun tidak ada sejarah yang tidak meninggalkan pesan atau pelajaran. Selama hampir lima periode kepemimpinan (jika diumpamakan dengan periode 5 tahunan saat ini) Arya Wiraraja telah berhasil menancapkan pondasi yang kuat terhadap pembangunan mental spritual, politik, dan ekonomi masyarakat Sumenep.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

1. Keadaan politik Sumenep Stabil.
Keadaan politik Sumenep selama masa pemerintahan Arya Wiraraja sangat stabil. Tidak ada gejolak politik yang terjadi selama masa pemerintahannya.

Tidak ada catatan sejarah yang menulis tentang perebutan kekuasaan baik dari dalam ataupun dari luar. Kalaupun ada berarti Arya Wiraraja dapat menyelesaikan gejolak itu sehingga ia dapat mengakhiri kekuasaan di Sumenep dengan sangat baik.

Bahkan Arya Wiraraja masih dengan leluasa berfikir situasi politik pusat kerajaan Singasari yang berujung pada adanya rekomendasi kepada Prabu Jayakatwang untuk menyerang Singasari jika memang berkenan.

Dan ketika kenyataan sejarah mengantarkan Raden Wijaya tiba di Sumenep sebagai pihak yang kalah perang, Arya Wiraraja menerimanya dengan baik, memberikan suaka politik, bahkan secara brilian mengatur strategi secara bersama untuk kepentingan politik mereka ke depannya.

Tentu ini terjadi berkat dukungan politik kadipaten Sumenep yang kondusif.

2. Keadaan Ekonomi Baik.
Dalam perjalanan sejarah berikutnya, Sumenep nyata semakin terlibat dalam situasi politik perebutan kekuasaan di Kediri ataupun Majapahit. Diawali dengan pengiriman bantuan orang-orang Sumenep dalam pembukaan hutan Tarik, wilayah yang dihadiahkan Prabu Jayakatwang kepada Raden Wijaya, sampai pengiriman pasukan Sumenep untuk membantu Raden Wijaya dalam peperangan melawan Prabu Jayakatwang serta mengusir tentara Khubilai Khan dari tanah Jawa.

Fakta sejarah ini membuktikan bahwa keadaan ekonomi Sumenep ketika itu sangat baik. Sebab membangun pasukan yang tangguh tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Lebih-lebih mengirim orang-orang Sumenep atau pasukan Sumenep ke tanah seberang bukan perkara yang mudah dan murah. Dibutuhkan mobilisasi yang rapi, sarana yang memadai dan biaya yang mencukupi untuk sampai di tujuan.

Menyangka bahwa biaya disediakan oleh pihak yang meminta bantuan (dalam hal ini Raden Wijaya, Raja Majapahit) tentu hal yang sulit diterima, mengingat Kerajaan ini belum berdiri dan masih menghimpun potensi yang ada.

3. Loyalitas Masyarakat Sumenep yang tinggi.
Ketika orang-orang Sumenep dan pasukan Sumenep ditugaskan untuk membantu Raden Wijaya, mereka menerima semua perintah itu dengan penuh tanggungjawab.

Hutan Tarik yang sebelumnya adalah sebuah hutan lebat mereka jadikan sebuah perkampungan kecil yang menjadi cikal bakal ibu kota Kerajaan Majapahit.

Demikian juga ketika pasukan Sumenep berperang membantu Raden Wijaya tidak ada pikiran lain kecuali menunaikan titah amanah yang di berikan oleh sang pemimpin, Arya Wiraraja, kepada mereka. Inilah loyalitas tanpa syarat.

Kepatuhan kepada pemimpin telah ditunjukkan oleh para leluhur Sumenep. Tentu ini adalah hasil dari pembangunan mental (karakter) yang ditanamkan oleh Arya Wiraraja sepanjang masa pemerintahannya.

Akhirnya, sebagai generasi penerus pembangunan di Sumenep, harus menyadari bahwa sejarah melahirkan tokoh sesuai dengan kebutuhan jamannya. Arya Wiraraja tidak akan hidup lagi, tetapi ketokohannya yang diakui dunia harus dapat menjadi motivasi bagi pemimpin masa kini berbuat yang lebih baik dari beliau sesuai dengan tuntutan zaman. Bukan demi ambisi politik pribadi tetapi demi kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya.

Sebagai rakyat tentu juga harus patuh pada pemimpinnya dan jika sang pemimpin dianggap tidak lagi memperhatikan rakyatnya maka rakyat harus berani untuk mengingatkannya dengan cara-cara yang baik.
SELAMAT HARI JADI SUMENEP KE- 747.

*) Penulis adalah guru SMPN 2 Ra’as Sumenep