Opini

Relevansi Nilai Sumpah Pemuda Lintas Masa

×

Relevansi Nilai Sumpah Pemuda Lintas Masa

Sebarkan artikel ini
Sumpah Pemuda
Ilustrasi Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda tahun 2021 menjadi hal yang kurang disoroti, karena peringatannya berdekatan dengan momentum penting lain, seperti Maulidur Rosul, Hari Santri Nasional dan terkhusus Hari Jadi Kabupaten Sumenep Ke-752. Akhirnya, peringatan Hari Besar Nasional ini tidak semeriah perayaan lainnya. Namun, sebagai pemuda kita tetap harus berbangga dengan momentum 28 Oktober ini.

Tak dapat dipungkiri, pemuda hari ini memang tidak ikut andil pada Kongres Pemuda tahun 1928 silam. Sehingga, bagi yang tidak memahami secara utuh makna Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober menganggap bahwa peringatan ini tidak begitu penting. Belum lagi peringatan ini tidak dijadikan hari libur nasional sebagaimana peringatan penting lainnya.

Lalu pentingkah memperingati Sumpah Pemuda pada hari ini?

Sebagai pemuda hari ini tentu kita patut berterima kasih kepada pemuda-pemudi di masa lalu. Sebab, berkat merekalah hari ini kita merasakan nikmatnya beragam dalam kebhinnekaan. Hal itu tercermin jelas dalam tiga poin Sumpah Pemuda yang berbunyi:

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Demikian teks asli Sumpah Pemuda menurut Hayu Adi Darmarastri, Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, sebagaimana dilansir dari laman Kompas.com.

Dari Sumpah Pemuda di atas berarti ada tiga poin penting yang digemakan pemuda saat itu. Yakni Tanah Indonesia, Bangsa Indonesia dan Bahasa Indonesia. Lantas, adakah relevansi tiga poin penting yang disampaikan pemuda saat itu dengan hari ini, berhubung Indonesia sudah merdeka?

Kalau dahulu Indonesia butuh satu motivasi yang tidak boleh habis untuk menjadi bahan bakar semangat bangsa dalam merebut kemerdekaan dan gelora Sumpah Pemuda dari pemuda pemudi saat itu menjadi jawabannya, maka hari ini menjadi penting memproyeksikan ulang nilai-nilai Sumpah Pemuda mengingat mempertahankan lebih sulit daripada menciptakan.

Pemuda hari ini tidak perlu lagi merebut kemerdekaan, karena merdeka sudah ada di tangan kita. Yang terpenting para generasi bangsa ini tidak menjadi makhluk Tuhan yang selesai. Dalam artian perjuangan mempertahankan keutuhan wilayah dan persatuan serta kesatuan menjadi tugas pokok pemuda hari ini. Mempertahankan persatuan bangsa dari rongrongan dan adu domba antar umat beragama misalnya, atau antar suku, bahkan antar budaya yang sebenarnya tidak perlu diperdebatkan dalam konsep final Bhinneka Tunggal Ika.

Intinya, mempertahankan keutuhan wilayah dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab juga sebagian tugas pemuda hari ini. Meski secara simbolik ini menjadi tugas pokok Tentara nmNasional kita. Begitu kira-kira makna satu negara dan satu bangsa.

Sedang dalam konteks bahasa, sebenarnya banyak hal yang tidak bisa kita bayangkan kalau kita tidak memiliki bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia. Sebut saja ada 718 bahasa daerah menurut Wikipedia yang jika tanpa adanya bahasa persatuan kita perlu memahami 718 bahasa untuk berkomunikasi lintas suku atau daerah. Maka dari itu, menghadirkan satu bahasa persatuan merupakan gagasan besar dan cemerlang untuk mempermudah komunikasi antar keberagaman dalam persatuan.

Pada akhirnya, dengan menelaah nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda diharapkan dapat memberikan pemahaman serta kesadaran diri dalam menyikapi peringatan Sumpah Pemuda hari ini. Setidak-tidaknya kita menjadi generasi muda yang tidak melupakan sejarah, meneruskan perjuangan yang belum bisa dianggap selesai serta menjadi nilai substansi Sumpah Pemuda agar tidak sebatas eksistensi pamflet semata di media sosial masing-masing.

*) Fathorrosi, PU LPM Dialektika INKADHA Sumenep, mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Semester V asal Batuputih

KPU Bangkalan