matamaduranews.com–SUMENEP-Tuntuan masyarakat dan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Talango (Peta) dalam aksi demo di Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Selasa (3/12/2019) kemarin mendapat respon dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan PT Sumekar Line.
Kedua instansi tersebut akhirnya urun rembuk. Mereka menerima warga Talango yang menuntut penguraian kemacetan di pelabuhan penyeberangan Talango-Kalianget dan sebaliknya dengan tambahan angkutan laut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam aksi demonstrasi kemarin, warga Talango menuntu agar armada di pelabuhan Talango-Kalianget ditambah. Sebab, beropersinya satu armada yang ada saat ini membuat kemacetan 3-5 jam.
“Kami meminta Pemkab harus menyediakan atau menambah armada untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Talango-Kalianget. Tolong perhatikan keluhan kami, jangan hanya beri janji-janji palsu,†kata Edi Hartono, Korlap Aksi Peta ketika orasi di halaman kantor Pemkab Sumenep, Selasa (3/12/2019) kemarin.
Saat audiensi di Kantor Pemkab, tuntutan yang sama disampaikan masyarakat dan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Peta itu.
Menanggapi tuntuan warga, Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Agustiono Sulasno menjelaskan, sebenarnya ada tiga kapal yang sebelumnya beroperasi. Namun, satu kapal tidak bisa melayani angkutan penyeberangna lagi karena surat izin beroperasinya sudah mati sejak 2015 lalu.
“Selain itu, satu kapal lainnya ada masalah dengan kondisi layak pakai, sehingga kini tinggal satu,†kata Agus.
Namun, lanjut Agus, bukan berarti selama ini Dishub Sumenep tidak tinggal diam. Pihaknya mengaku telah berusaha untuk menanggulangi permasalahan armada di Pelabuhan Talango-Kalianget itu agar segera selesai.
“Yang jelas, kami sudah bekerjasama dengan PT Sumekar Line selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Sumenep, untuk pembuatan armada baru di Talango. Nanti bisa ditanyakan sendiri,†ujar Agus.
Sementara itu, Direktur PT Sumekar Line, Achmad Zainal Arifin yang hadir dalam audiensi, memastikan armada untuk akses Talango-Kaliange dan sebaliknya sudah bisa beropersi pada awal Januari 2020 mendatang.
“Sekarang tahap finishing, sudah pemasangan mesin,†jelas dia.
Akan tetapi, sambung Zainal, armada yang sedang dalam proses pengerjaan itu bisa cepat beroperasi atau tidak tergantung pada Dishub Sumenep. Karena yang soal izin operasi armada tersebut menjadi kewenangan dinas yang dipimpin Agus.
“Nanti juga tergantung surat perizinannya,†kata Zainal.
Menimpali Dirut PT Sumekar Line, Kadishub Agus menyatakan, mulai Januari 2020 mendatang, segala hal yang terkait dengan administrasi armada tambahan itu akan segera diselesaikan. Selambat-lambatnya, izin operasi akan keluar sebulan dari selesainya pengerjaan armada.
“Paling lambat Februari, kami akan selesaikan agar cepat beroperasi,†tegas Agus.
Rafiqi, Mata Madura
