Sepekan, Kasus Covid-19 di Bangkalan Menggila. 29 Nakes Terkonfirm, 1 Dokter Meninggal

×

Sepekan, Kasus Covid-19 di Bangkalan Menggila. 29 Nakes Terkonfirm, 1 Dokter Meninggal

Sebarkan artikel ini
Sepekan, Kasus Covid-19 di Bangkalan Menggil
Pengumuman lock down untuk pasien covid-19 di IGD RSUD Bangkalan. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.com-BANGKALAN-Ruang Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bangkalan akhirnya ditutup per Sabtu, 5 Juni 2021 hingga Selasa 8 Juni 2021.

Hal itu dilakukan manajemen RSUD Syamrabu Bangkalan setelah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Bangkalan tergolong over load.

Pada hari Minggu (6/6/2021) satu dokter RSUD Bangkalan bernama dr Eko Sonny Tejolaksito meninggal dunia setelah tekonfirm Covid-19.

Selain itu, sebanyak 29 tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di Puskesmas di Bangkalan juga ikut terkonfirm Covid-19.

Rinciannya, 17 Nakes di Puskesmas Arosbaya dan 12 Nakes di Puskesmas Tongguh.

Dua puskesmas itu kini dilakukan micro lock down.

Langkah lock down dilakukan setelah surat permohonan lock down di Ruang IGD RSUD kepada Bupati Bangkalan, Ra Latif disetujui.

Surat permohonan bernomor 445/3340/433.102.1/2021 tertanggal 5 Juni 2021 yang ditandatangani Dirut RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Hj. Nunuk Kristianti itu, berisi laporan perkembagan kasus penyebaran penularan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan yang mengalami peningkatan signifikan.

Selain itu, minta persetujuan lock down Ruang IGD RSUD Syamrabu Bangkalan akibat tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 dan meninggal dunia.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Farhat Suryaningrat membenarkan Surat Permohonan lock down Ruang IGD RSUD Bangkalan sudah disetujui Bupati Ra Latif.

dr Farhat menyebut, langkah itu dilakukan sebagai upaya melindungi tenaga kesehatan di RSUD Syamrabu.

Ia mengungkapkan, lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir di Kabupaten Bangkalan sangat signifikan.

Ruang isolasi baru dengan peningkatan kapasitas hingga 90 bed sudah tidak mampu menampung pasien Covid-19.

“Itu pun masih ada antrian di IGD, sekitar 8 orang. Banyak nakes (tenaga kesehatan) kami yang terkonfirmasi, dr radiologi kami hari ini meninggal karena Covid-19,” ungkap dr Farhat. Minggu (6/6/2021).

Ia menjelaskan, permohonan lock down sementara ini hanya berlaku untuk Ruang IGD saja.

Kata dr Farhat, jika ada pasien baru Covid-19 di Bangkalan akan diarahkan ke luar Bangkalan.

“Untuk pasien non-Covid-19, pasien reguler, dan pasein rawat jalan masih diterima,” tambahnya.

“Bahkan terjadi antrian yang hendak keluar dari kamar jenazah, peningkatannya memang luar biasa. Terutama dari kawasan utara, Arosbaya dan Klampis setelah lebaran,” pungkas dr Farhat.

Sementara data yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan yang disampaikan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bangkalan menyebutkan, sejak 25 Mei-3 Juni 2021 tercatat sebanyak 48 orang positif terkonfirmasi dan meninggal dunia karena Covid-19 sebanyak 8 orang.

Update Peta Sebaran Covid-19 Kabupaten Bangkalan Per Jumat (4/6/2021) menunjukan penambahan 5 orang positif terkonfirmasi.

Jumlah total pasien positif di Kabupaten Bangkalan sejak setahun lalu berjumlah 1.750 orang.

Pasien sembuh bertambah 4 orang, total pasien sembuh sejumlah 1.517 orang.

Syaiful, Mata Madura

KPU Bangkalan