Olahraga

Shin Tae-yong, Ada Apa Dengan Iwan Bule?

×

Shin Tae-yong, Ada Apa Dengan Iwan Bule?

Sebarkan artikel ini
Shin Tae-yong
Shin Tae-yong

Tragedi Kanjuruhan bukan hanya memojokkan Iwan Bule. Korps kepolisian juga terpojok karena dianggap bertanggung jawab terhadap penggunaan gas air mata yang menyebabkan korban jatuh. Ada dugaan influencer dan buzzer digunakan untuk mengubah opini dan mengalihkan tanggung jawab dari polisi.

Kasus ‘’penjual dawet’’ palsu yang akhirnya ketahuan identitasnya menunjukkan ada upaya framing untuk mengalihkan tanggung jawab dari polisi ke pihak lain. Tumpuan kesalahan itu sekarang dibebankan kepada LIB, panitia pelaksana pertandingan, dan suporter Arema. Narasi penjual dawet yang mengatakan bahwa suporter mabuk sebelum masuk ke stadion menjadi indikasi bahwa suporter harus bertanggung jawab terhadap tragedi ini.

Youtuber Ade Aramando juga menuduh suporter Arema sok jagoan dan petentang-petenteng masuk ke lapangan untuk membuat ricuh. Unggahan Ade Armando ini membuat suporter Arema berang dan melaporkan Armando kepada polisi.

Menko Polhukam Mahfud Mahmudin yang menjadi ketua TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta) mulai merasakan ruwetnya urusan bola di Indonesia. Ia membuat kesimpulan awal bahwa penyelenggaraan Liga Indonesia agak kacau. Hal ini dibuktikan dengan adanya saling lempar tanggung jawab antara PT LIB, PSSI, panpel, hingga Indosiar selaku broadcaster.

Mahfud menyebut, jika hal ini terus dibiarkan, dikhawatirkan dapat membahayakan dunia persepakbolaan Indonesia. TGIPF belum mengeluarkan rekomendasi. Tapi bahwa terjadi saling menghindar dari tanggung jawab operasional lapangan menjadi tanda bahaya bagi dunia persepakbolaan Indonesia.

Wajar saja Mahfud kaget, karena dia baru kali ini mendalami kondisi sepak bola Indonesia. Mungkin Mahfud belum tahu ada tiga cabang olahraga yang populer di Indonesia, yaitu lempar, lari, dan panjat. Bukan lempar lembing, bukan lari 100 meter, atau panjat tebing. Tetapi, lempar tanggung jawab, lari dari tanggung jawab, dan panjat sosial.

KPU Bangkalan