Berita Utama

Siswa SMA Sampang Tewas di Bekas Galian C

×

Siswa SMA Sampang Tewas di Bekas Galian C

Sebarkan artikel ini
Siswa SMA Sampang Tewas di Bekas Galian C
Jenazah korban saat dievakuasi dari lokasi eks Galin C. foto/Masykur, Mata Sampang
Jenazah korban saat dievakuasi dari lokasi eks Galin C. foto/Masykur, Mata Sampang
Jenazah korban saat dievakuasi dari lokasi eks Galin C.
foto/Masykur, Mata Sampang

MataMaduraNews.comSAMPANG-Lubang besar menganga bekas galian C di Dusun Rubaruh, Desa Gunung Maddah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, memakan korban. Eks galian C yang tidak dikubur itu menyebabkan seorang pelajar SMA Negeri 2 Sampang tenggelam, Kamis (02/01/2017) sekitar Pukul 13.00 WIB.

Informasi yang berhasil dihimpun, korban bernama Ikbal (17) warga Jalan Kramat II, Kelurahan Karangdalem, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang. Lubang bekas galian pasir yang menenggelamkan korban tersebut memiliki kedalaman lebih dari delapan meter. Sepintas lubang tersebut mirip dengan danau, karena sudah digenangi air hujan dan memiliki areal cukup luas.

Peristiwa ini bermula saat korban bersama dengan kelima orang temannya sepulang dari sekolah bermain sambil bawa gitar ke tempat eks Galian C tersebut. Kemudian, korban bersama tiga orang temannya mandi, sementara dua orang teman lainnya duduk-duduk sambil main gitar. Diduga, karena tidak mahir berenang, korban pun tenggelam di kubangan bekas Galian C tersebut, dan tiga teman korban berusaha memberikan pertolongan, namun tidak berhasil.

“Atas kejadian tersebut kelima orang temannya langsung menginformasikan dan minta bantuan kepada masyarakat setempat, selanjutnya dilaporkan ke Polsek via seluler,” kata Marsuk (45), salah satu warga setempat.

Setelah menerima informasi, Warga bersama TNI, Polri serta petugas BPBD beramai–ramai menuju lokasi kubangan bekas Galian C, dan langsung melakukan pencarian dengan cara turun ke dasar kubangan bekas Galian C tersebut. Tidak lama kemudian, sekitar pukul 14.50 WIB korban berhasil ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

“Pada saat ditemukan, korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa, kemudian korban langsung dibawa kerumah duka dengan kendaraan BPBD Kabupaten Sampang,” katanya.

Kasus ini masih dalam penyelidikan Kepolisian Sektor Kota Sampang. Namun, keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban dan menganggap peristiwa tersebut sebuah kecelakaan, meskipun ada unsur lain yang menyebutkan bahwa jika eks galian C tersebut dikubur maka peristiwa mengenaskan itu tidak akan terjadi.

“Keluarga menerima dan mengikhlaskan kematian korban, dan korban pun langsung dibawa ke rumah duka untuk di semayamkan,” pungkasnya.

Masykur, Mata Sampang

sumber:suarajatim.post

KPU Bangkalan