Sopir Truk asal Sampang Tewas Disambar Kereta Api

×

Sopir Truk asal Sampang Tewas Disambar Kereta Api

Sebarkan artikel ini
Sopir Truk asal Sampang Tewas Disambar Kereta Api
Petugas dibantu warga saat mengevakuasi jenazah Bambang usai tewas disasak KA Sritanjung. (Foto: Zainal Arifin/Jawa Pos Radar Bromo)

matamaduranews.comPROBOLINGGO-Sikap Bambang,30, tak perlu ditiru. Asyik telponan di rel kereta api (KA) hingga lupa jika ada gerbong kereta api mau lewat.

Saat gerbong KA kian dekat, Bambang tak sempat menghindar.

Akibatnya, tubuh Bambang disambar KA Sritanjung Jurusan Lempuyangan-Banyuwangi.

Bambang tewas di TKP, Kamis (23/7/2020) pukul 16.17.

Kepala Bambang hancur usai dihantam KA di KM 92+3/4 Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Bambang diketahui sebagai sopir asal Sampang, Madura.

Bambang baru mengirim pasir ke Lumajang menggunakan truk Colt Diesel nopol P 9686 UY.

Dayat, 30, kernet truk yang disopiri Bambang bercerita, dirinya dari Lumajang berencana langsung pulang ke Sampang.

Saat sampai di Desa Banjarsari, ban belakang truk meletus. Mereka pun parkir di tepi jalan, tepatnya di depan sebuah SPBU di Banjarsari.

Dayat yang juga warga Sampang, mengganti ban truk yang meletus. Saat dirinya asyik ngeban itu, korban asyik telepon sambil duduk di rel KA.

Diduga karena asyik telepon, korban tidak sadar ada KA yang melintas. Hingga akhirnya, Bambang tersambar KA yang melaju dari arah barat ke timur.

“Saya tidak tahu kejadiannya. Soalnya saya sedang ngeban. Dan Bambang teleponan sambil duduk di rel. Tiba-tiba ada suara seperti meledak. Saat saya lihat Bambang sudah tergeletak dengan kondisi seperti itu (kepala pecah, red),” beber Dayat sembari duduk lemas.

Danton Polsuska Daop 9 Jember M Kholil membenarkan kejadian tersebut. Kecelakaan yang terjadi itu membuat KA sempat berhenti sejenak. Namun, kemudian langsung melanjutkan perjalanan.

Kematian korban, menurut Kholil –panggilannya-, diduga akibat korban tidak sadar ada KA melintas. Hal itu dikarenakan korban sedang asik teleponan.

“Informasi yang saya terima, jenazah ini sedang teleponan dan duduk di rel. Ia tidak dengar ada KA. Sehingga, langsung disambar. Padahal, informasi dari masinisnya sudah tiga kali kereta api membunyikan bel,” tandas Kholil. (radarbromo)

KPU Bangkalan