matamaduranews.com-Provinsi Jawa Timur yang selama ini dikenal sebagai basis pemilih PKB sepertinya bakal luntur di Pileg 2024. PKB berada di urutan ketiga berdasar pilihan anak muda Jawa Timur. PDI-P sebagai juara. Urutan kedua, Gerindra.
Begitu survei FISIP UINSA tentang Persepsi, Perilaku dan Refrensi Politik Pemilih Muda Jawa Timur Menjelang Pemilu 2024 terkait elektabilitas partai politik bagi anak muda Jatim.
“PDI-P 22,4 persen, Gerindra 15,3 persen, PKB 13,4 persen. Sementara Demokrat, PPP, PAN, Golkar, NasDem, Perindo, dan PKS masing-masing di bawah 5 persen,” begitu bunyi rilis tertulis hasil survei FISIP UINSA yang diterima Mata Madura, Rabu 4 Oktober 2023.
Survei FISIP UINSA digelar tanggal 1-28 September 2023. Sampel yang dipilih sebagai responden berusia 17-42 sebagai kelompok mileneal dan generasi Z.
Ada 840 responden yang tersebar di 38 Kabupaten dan Kota se-Provinsi Jawa Timur. Responden ditentukan menggunakan metode multi stage random sampling dan teknik pengambilan data wawancara tatap muka. Margin eror kurang lebih 3,5%.
Menarik dalam survei itu, ditemukan pemilih lebih suka model kampanye bagi sembako sebesar 39,4 %. Sedangkan model kampanye menggunakan media pengajian sebesar 22,1%. Disusul dengan model cangkruan 14,3%. Konser 10,8% dan Jalan sehat 10,4%.
Hasil survei FISIP UINSA juga menemukan gambaran masalah-masalah yang dinilai paling krusial dan penting untuk segera diselesaikan dan harus mendapat perhatian pemerintah.
Menurut data survei, terdapat sejumlah masalah utama, seperti pengangguran, korupsi, kemiskinan dan stunting, harga bahan pokok, diksriminasi hingga infrastruktur.
“Pengangguran berada di urutan pertama dengan 71,2 persen, disusul masalah korupsi 69,1 persen, kemiskinan dan stunting 56,4 persen, mahalnya harga bahan pokok 42,2 persen, deskriminasi dan pelanggaran HAM 35,1 persen, infrastruktur 32,4 persen, masalah layanan pemerintahan 30,9 persen, masalah lingkungan 29 persen, dan keamanan 23,7 persen,” begitu isi rilis tertulis hasil survei FISIP UINSA atas nama Prof Dr Abd Chalik MAg (Dekan FISIP) dan Dr Syaiful Bahar, SAg MSi (Tim Peneliti Survei). (*)