Hukum dan KriminalNasional

Teka-teki Motif Pembunuhan Brigadir Yosua

×

Teka-teki Motif Pembunuhan Brigadir Yosua

Sebarkan artikel ini
Motif Pembunuhan Yosua
Brigadir Yosua

Tapi, kepada tim pembantu penyelidikan di luar Polri, yakni LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) Putri belum pernah bicara. Ini dikatakan Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo kepada pers, Rabu, 10 Agustus 2022. “Belum pernah,” ujarnya.

Dijelaskan Hasto Atmojo Suroyo, Putri awalnya minta perlindungan LPSK. Lalu, LPSK menerima permintaan perlindungan tersebut.

Dijadwalkan pertemuan assessment (pertama) pada Rabu, 27 Juli 2022 di Kantor LPSK. Ternyata Putri tidak hadir.

Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi kepada pers, Kamis 28 Juli 2022, mengatakan: “Ibu P ada surat dari kuasa hukumnya, menyatakan Ibu P belum bisa memenuhi undangan. Karena situasi psikologisnya masih terguncang.”

LPSK menjadwal ulang, pertemuan Putri dengan LPSK pada Senin, 1 Agustus 2022. Tapi, Putri tidak hadir dengan alasan yang sama.

Kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis kepada pers di Kantor LPSK, Senin, 1 Agustus 2022, mengatakan:

“Berdasarkan hasil komunikasi atau konsultasi kami dengan psikolog, makanya kami meminta psikolog hadir mendampingi untuk menjelaskan kondisi klien kami yang saat ini masih keadaan terguncang dan trauma berat.”

Terakhir, Tim LPSK mendatangi rumah Putri di Jalan Seguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa, 9 Agustus 2022, sekitar pukul 10.30. Tim LPSK sudah bertemu dengan Putri di situ. Tapi, Putri tak mau bicara. Karena masih terguncang.

Semua pihak harus bersabar, menunggu sampai kondisi psikologis Putri dalam kondisi baik. Sehingga bisa bersaksi.

Pernyataan tegas-ekstrem datang dari pengacara keluarga Yosua, Komaruddin Simanjuntak. Kepada pers, Selasa, 9 Agustus 2022, Komaruddin mengatakan: Aslinya polisi sudah tahu motif pembunuhan Yosua.

Komaruddin: “Ya, kalau Irjen Ferdy Sambo sudah ditetapkan jadi tersangka, tentu motifnya sudah dimiliki oleh penyidik. Saya pun tahu motifnya.”

Apa motifnya?

“Almarhum Yosua ini orang baik. Jadi, dalam tanda petik, dia membocorkan informasi tentang dugaan tindak kejahatan.”

Dasar pernyataan Komaruddin ini adalah isi chat antara Yosua dengan pacarnya, Vera Simanjuntak, sebelum Yosua dibunuh. Bukti chat itu kini dipegang Komaruddin.

Komaruddin: “Makanya, dia (Yosua) sempat bilang (kepada Vera) , kalau sampai informasi itu naik ke atas, dia akan dibunuh.”

Tapi, Komaruddin tidak merinci tentang informasi di situ. “Biarkan tim penyidik bekerja. Kami yakin, penyidik polisi sudah tahu tentang itu.”

Dugaan motif pembunuhan versi Komaruddin, berbeda dengan keterangan pihak-pihak lain. Intinya, pembunuhan itu tidak terkait dugaan pelecehan seksual oleh Yosua terhadap Putri.

Pernyataan Komaruddin selalu ‘lebih maju’ dibanding pernyataan-pernyataan resmi. Selama ini, pernyataan Komaruddin terkonfirmasi kebenarannya. Antara lain, paling vital, sejak awal ia yakin Yosua dibunuh oleh lebih dari seorang. Sudah terkonfirmasi.

Tapi, soal ‘rahasia suatu kejahatan’ yang dipegang Yosua, sebagai motif Yosua dibunuh, belum terkonfirmasi. Kita tunggu hasil penyidikan tim. (*)

sumber: kempalan

KPU Bangkalan