matamaduranews.com-SUMENEP-Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep diharap berperan aktif dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH mengatakan, ASN bisa ikut aktif menyosialisasikan tentang tata cara pencoblosan kepada keluarga dan masyarakat di sekitar lingkungannya, supaya masyarakat memahami bagaimana cara mencoblos yang benar pada Pemilu tanggal 17 April 2019.
“Kami minta setelah sosialisasi ini, ASN ikut memberikan pemahaman tentang tata cara pencoblosan di pemilu besok, sehingga saat mencoblos tidak salah atau tidak sah surat suaranya,†tegas Wakil Bupati di sela-sela sosialisasi dan simulasi pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep di Halaman Kantor Bupati Sumenep, Jum’at (12/04/2019).
Ia juga menyatakan, masyarakat pada Pemilu 2019 tidak sekedar memilih anggota DPR mulai tingkat kabupaten hingga pusat, namun juga memilih presiden dan wakil presiden untuk 5 tahun ke depan.
“Pemilu tahun ini berbeda dengan sebelumnya lantaran pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan serentak bersamaan dengan pemilihan umum legeslatif. Jadi ASN diharapkan memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat agar mereka paham dan mengerti pelaksanaannya,†tutur suami Nia Kurnia ini.
Sementara itu, KPU Sumenep di kegiatan tersebut menerangkan tentang tata cara pencoblosan, hingga cara memasukkan surat suara yang sudah dicoblos ke dalam kotak suara sesuai jenis surat suara mulai calon presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten.
Ketua KPU Kabupaten Sumenep, A. Warist, S.Sos mengungkapkan, sosialisasi dilakukan untuk mengajak ASN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat membantu menyukseskan pemilu tahun ini, dengan ikut serta menyosialisasikan tata cara pencoblosan yang benar kepada masyarakat.
“Suksesnya pemilu tahun ini merupakan tanggung jawab seluruh elemen, untuk itu kami mengajak ASN membantu menyosialisasikan tata cara pencoblosan untuk meminimalisir kesalahan saat mencoblos,†tandasnya.
Dia menambahkan, pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat sudah dilakukan beberapa bulan terakhir, bahkan pihaknya menginstruksikan Panitia Pemungutan Suara (PPS) setiap desa, juga mengadakan kegiatan yang sama supaya masyarakat benar-benar memahami tata cara pencoblosan yang benar.
“Semoga melalui sosialisasi yang diadakan itu angka partisipasi masyarakat untuk menyalurkan hak politiknya di pemilu tahun ini lebih tinggi dari sebelumnya yakni di atas 70 persen,†pungkasnya.
Pada kesempatan itu KPU Sumenep merancang Tempat Pemungutan Suara (TPS) menyerupai aslinya, sehingga suasananya seperti pelaksanaan pemilu sesungguhnya. Bahkan ASN yang mengikuti sosialisasi memperagakan atau mempraktekkan mencoblos, memasukkan surat suara ke dalam kotak suara dan mencelupkan jari ke tinta.
Rusydiyono, Mata Madura