2 PDP Covid-19 di Sumenep Meninggal Dunia

×

2 PDP Covid-19 di Sumenep Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
2 PDP Covid-19 di Sumenep Meninggal Dunia
Update Corona di Sumenep. Dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Sumenep telah meninggal dunia. (matamadura)

matamaduranews.comSUMENEP-Dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Sumenep telah meninggal dunia.

Pasien pertama PDP Covid-19 adalah S warga asal Kecamatan Pasongsongan, Sumenep. Si pasien S sempat dirawat di RSUD Sumenep. Karena butuh penanganan lebih lanjut, si pasien S dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.

Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 RSUD dr H. Moh. Anwar Sumenep, dr Andre Dwi Wahyudi Sp Paru mengatakan, pasien S dirujuk ke Surabaya berstatus ODP dengan penyakit penyerta.

“Pasien dikategorikan ODP mengingat riwayat perjalanannya dari Jakarta,” katanya, Jumat (01/05/2020), seperti dikutip beritajatim.

Dikatakan, di Surabaya pasien S mendapat penanganan berupa tindakan pembedahan. Kondisi pasien S sempat membaik. Lama kemudian, kondisinya memburuk.

Pasien S dipindah ke ruang isolasi Covid-19. Hasil dua kali rapid test non reaktif. Hasil swab juga negatif.

“Tak lama setelah itu, pasien pun meninggal dunia. Status pasien ini oleh rumah sakit di Surabaya telah dilaporkan sebagai PDP, sehingga di situs Satgas Covid Provinsi Jawa Timur terbaca sebagai pasien PDP Sumenep. Tetapi sebetulnya pasien ini merupakan PDP yang tidak terkonfirmasi positif Covid-19,” papar dr Andre.

Sedangkan pasien PDP Covid-19 kedua bernama U (33), warga Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan Sumenep.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep Agus Mulyono mengatakan, PDP yang kedua mengidap penyakit pneumonia atau paru-paru basah serta sesak napas. Penyakit yang diderita pasien U terdeteksi ketika yang bersangkutan berobat secara mandiri di salah satu rumah sakit di Pamekasan.

”Penyakit sesak yang dideritanya menyerupai gejala Covid-19. Karena itu, dokter yang menangani PDP tersebut melakukan rapid test. Hasilnya, yang bersangkutan dinyatakan nonreaktif. Tapi, tetap menjalani rawat inap,” ujar Agus, seperti dikutip radarmadura.id.

Menurut Agus, meski dirawat secara intensif, kondisi pasien U belum membaik. Akhirnya, dokter melakukan swab test.

Sebelum hasil swab test keluar, si pasien U telah meninggal dunia. ”Saya kira itu otoritas dokter (melakukan rapid test dan swab test, Red),” imbuh Agus Mulyono.

Seperti diketahui, pemakaman pasien U yang tergolong PDP dilakukan sesuai protokol Covid-19, pada Jumat (8/5/2020). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penularan virus korona. Meskipun, hasil swab test belum keluar.

Satgas penanganan Covid-19 langsung melakukan tracing kepada keluarga almarhum dan orang-orang yang diduga sempat berkontak erat dengan pasien U.

Satgas Covid-19 Sumenep melakukan pendataan untuk dilakukan rapid test. Mereka akan diperiksa di labolatorium kesehatan daerah (labkesda) sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

Bahri, Mata Madura

KPU Bangkalan