750 Porsi Kaldu Kokot Mencipta Rekor Dunia Sepanjang Sejarah

×

750 Porsi Kaldu Kokot Mencipta Rekor Dunia Sepanjang Sejarah

Sebarkan artikel ini
750 Porsi Kaldu Kokot Mencipta Rekor Dunia Sepanjang Sejarah
Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim, Ketua TP PKK Sumenep, Nurfitriana Busyro dan Arif Firmanto saat menerima penghargaan dari LEPRID. (matamadura)

matamaduranews.comSUMENEP– Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) karena dinilai sukses menyuguhkan 750 porsi Kaldu Kokot, kuliner khas Sumenep dalam Sumenep Heritage Culinary Festival (Sheculfest).

Bupati Kiai Busyro sebagai pemrakarsa sajian 750 Porsi Kaldu Kokot terbanyak di dunia.

Ketua Umum dan Pendiri LEPRID, Paulus Pangka, SH, menyebut, 750 Porsi Kaldu Kokot merupakan jumlah terbanyak sepanjang sejarah. Dan berhasil menciptakan rekor dunia.

Selaian piagam penghargaan rekor diserahkan ke Bupati, LEPRID juga memberikan penghargaan kepada Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep, Nurfitriana Busyro, SE, sebagai inisiator rekor penyajian kaldu kokot.

Penghargaan LEPRID juga diberikan kepada Arif Firmantto, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan sebagai penyelenggara dinilai sukses melaksanakan kuliner khas Sumenep, Kaldu Kokot.

Bupati Kiai Busyro kepada sejumlah media mengatakan, jumlah Kaldu Kokot sebanyak 750 piring hanya disesuaikan dengan angka Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang berusia 750 tahun.

“Sebenarnya di atas angka 750 masih bisa. Karena kebutuhan kokot (kaki sapi) di Sumenep mudah terjangkau,” terang Kiai Busyro, usai acara penyerahan di aeral Taman Potre Koneng.

Bagi Bupati Kiai Busyro, ratusan piring Kaldu Kokot bersama masyarakat target utamanya bukan mengejar rekor. Pemecahan rekor hanya konsekuensi dari program sajian sebanyak 750 piring Kaldu Kokot.

“Di balik kegiatan itu, pemkab ingin mengangkat kuliner khas Sumenep agar semakin terkenal di dunia luar,” sambungnya.

“Kita tahu jika masyarakat luar daerah berkunjung ke Kabupaten Sumenep pasti mencari kuliner Kaldu Kokot, sehingga dengan kegiatan ini, kuliner lokal tidak hanya terkenal di Indonesia, namun juga di dunia,” tuturnya.

Karena itu, Bupati berharap para pelaku kuliner khas Sumenep agar menjaga kualitas dan cita rasa agar makanannya menjadi salah satu kuliner favorit masyarakat.

“Jadi jangan sampai berkurang nilai cita rasanya meskipun telah banyak konsumennya,” tandasnya.

Ketua Umum dan Pendiri LEPRID, Paulus Pangka, SH, menyebut, penyajian kuliner khas Sumenep sangat tepat bila pemerintah memiliki misi menarik para wisatawan berkunjung ke Sumenep.

“Menurut data yang kami terima, para wisatawan berkunjung ke daerah objek wisata sebanyak 80% memilih karena didorng kuliner. Sisanya hanya keindahan alam dan lain-lainnya,” terang Paulus di sela sambutan penyerahan pengharagaan LEPRID, Minggu pagi, (13/10/2019).

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan