MataMaduraNews.com–PAMEKASAN-Duka di lingkungan pendidikan se-Indonesia yang terjadi di SMAN 1 Torjun, Sampang, menuai banyak respon dari beberapa kalangan. Salah satunya dari Kepala Sekolah Terbaik Nasional yang berasal dari Kabupaten Pamekasan, Mohammad Holis.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Holis, panggilannya, mengecam dengan tegas tragedi di Kabupaten Sampang itu tidak dibenarkan oleh agama manapun. Kelakuan MH (pelaku) terhadap Guru Budi sudah mencederai nilai-nilai hirarki kepatuhan pada filosofi Madura ‘Bhuppa’ Bhabbu’ Ghuru Ratoh’.
Di samping itu, peristiwa tersebut terjadi di lingkungan yang seharusnya sebagai wadah pembentukan mental, karakter, dan lain sebagainya.
â€Siapapun korbannya dan apapun penyebabnya, penganiayaan yang menyebabkan kematian tidak dibenarkan dalam agama manapun. Apalagi di dunia pendidikan, dan di Madura lagi, yang menjunjung tinggi nilai-nilai hirarki kepatuhan pada filosofi Madura ‘Bhuppa’ Bhabbu’ Ghuru Ratoh’ (bapak ibu guru raja, red),†beber Kepsek asal Kota Pendidikan kepada MataMaduraNews.com, Minggu (04/02/2018) pagi.
Saudara kembar mantan Wakil Ketua II STAIN Pamekasan itu juga memberikan empat saran agar tidak terjadi peristiwa yang sama. Pertama, Reward and Punishman. Pelanggaran atau prestasi harus terdapat feedback. Kedua, lembaga jangan pernah menyepelehkan sekecil apapun pelanggaran yang terjadi.
Selanjutnya, Ketiga, menjaga silaturahim antara guru dengan masyarakat sekitar dan wali murid. Keempat, kekompakan guru dan komitmen yang kuat bagi guru untuk berdakwah melalui pendidikan. Kelima, memberikan contoh yang baik dan mencerminkan akhlakul karimah.
Syahid, Mata Madura