Peristiwa

Ketika Usai Dioperasi Pasien Meninggal Dunia, Biaya Operasi Tak Ditagih

×

Ketika Usai Dioperasi Pasien Meninggal Dunia, Biaya Operasi Tak Ditagih

Sebarkan artikel ini
ilustrasi

matamaduranews.comPAMEKASAN-Syaifuddin (31), warga Kecamatan Sokobanah, Sampang, meninggal dunia sehari setelah menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Asyifa Pamekasan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Haidar Anshori, salah satu keluarga almarhum mengaku kecewa. Menurutnya, sebelum menjalani operasi, dokter mendiagnosa pasien Syafiuddin menderita penyakit peritonitis, EC, dan Hernia.

Keluarga korban menuding dalam proses operasi terdapat beberapa kejanggalan. Haidar menyebut pasien Syafiuddin sudah lama menderita penyakit hernia. Tapi masih bisa beraktivitas secara normal.

Kesehatan Syafiuddin mulai menurun pada Senin (18/11/2019) siang. Pihak keluarga langsung merujuk ke RS Asyifa, Pamekasan.

Saat dokter mendiagnosa kondisi Syafiuddin, rumah sakit menyarankan korban menjalani operasi untuk mengangkat penyakitnya.

Semula istri korban, Rohimah, keberatan suaminya dioperasi. Dia minta rawat jalan. Tapi, pihak rumah sakit bersikukuh untuk dioperasi. Rumah sakit Asyifa menolak pasien dibawa pulang. Dengan berat hati Rohimah menandatangani kesediaan operasi, yang diperkirakan memakan waktu sekitar dua jam.

Nasib sial terjasi keesokan hari, Selasa (19/11/2019), sekitar pukul 08.00. Pasien Syafiuddin meninggal dunia. Kabar duka bikin keluarga Syafiuddin syok.

Lalu, keluarga almarhum menuding pihak rumah sakit melakukan kesalahan (malapraktik) saat mengoperasi korban.

Mereka lalu menemui petugas rumah sakit. Menurut Haidar, rumah sakit Asyifa menjelaskan penyakit yang diderita almarhum sudah parah.

Upaya dokter untuk menyelamatkan jiwa korban tidak berhasil. Meminta keluarga korban menerima dengan kejadian ini.

“Kami heran dan tidak habis mengerti. Jika dokter di rumah sakit itu sudah mengetahui kalau penyakit korban sudah parah dan tidak bisa ditangani sendiri, kenapa tidak dirujuk ke RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan atau dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya,” kata Haidar, sebagaimana dikutip surya.coid.

Haidar melihat kejanggalan dalam kematian Syafiuddin. Dia sebut, biaya operasi tanpa DP dengan  biaya operasi sebesar Rp 15 juta.

Ketika diketahui korban meninggal dunia, biaya operasi turun menjadi Rp 10 juta. Beberapa saat kemudian, biaya operasi turun lagi menjadi Rp 8 juta.

“Itu pun tidak usah langsung bayar ketika jenazah mau dibawa pulang, tapi disarankan bayar nanti, setelah keluarga tenang,” cerita Haidar.

Sedang pihak RS Asyifa Pamekasan yang hendak dimintai konfirmasinya terkait hal tersebut tidak mau memberikan penjelasan.

Salah seorang petugas medis Asyifa, di bagian resepsionis, Ulfa, mengatakan untuk kasus meninggalnya korban, pihak rumah sakit tidak bisa memberikan penjelasan kepada siapapun, kecuali kepada keluarga korban.

“Menyangkut kematian korban, penjelasannya sudah disampaikan kepada keluarga korban. Kalau untuk yang lain tidak bisa,” pungkasnya. (surabayatribunnewscom)