Hukum dan Kriminal

Diduga Motif Asmara, Berikut Kronologi Pembunuhan Warga Sampang di Sukomanunggal

×

Diduga Motif Asmara, Berikut Kronologi Pembunuhan Warga Sampang di Sukomanunggal

Sebarkan artikel ini
Motif Asmara Pembunuhan Warga Sampang di Sukomanunggal
Ilustrasi Pembunuhan (Liputan6.com)

matamaduranews.comSURABAYA-Polsek Simokerto, mulai menemukan latarbelakang pembunuhan terhadap DM,35, warga Omben Sampang, Madura di Sukomanunggal Surabaya, Rabu siang (10/3/2021).

Kapolsek Simokerto, Kompol Ade Crishtian Manapa menduga pembunuhan itu dilatarbelakangi motif asmara.

“Kemungkinan motif asmara. Karena diduga sang istri siri korban belum bercerai secara resmi dengan suaminya. Tapi si istri sudah menikah atau bersama korban tinggal satu atap,” jelasnya seperti dikutip beritajaim.com.

Kompel Ade menerangkan kronologi pembunuhan berdasar keterangan warga sebelum korban dibunuh.

Waktu itu, korban sedang duduk sendirian di depan warkop yang tutup-tak jauh dari lokasi kost korban.

Beberapa menit kemudian, ada pria yang datang membawa senjata tajam menghampiri DM.

BACA JUGA: Geger, Warga Sampang Jadi Korban Pembunuhan di Sukomanunggal

Tanpa banyak bicara. Pria itu langsung menyabetkan senjata tajam ke tubuh DM membabi buta hingga tewas.

Akibat sabetan sajam itu, tubuh DM terluka menganga di bagian punggung, pundak dan perut.

Warga yang menyaksikan aksi brutal itu memilih diam. Tak berani menyelamatkan korban. Sampai akhirnya korban tergeletak di jalan bersimbah darah.

Polisi belum mengetahui pasti berapa kali bacokan itu mengenai tubuh korban.

Warga sekitar baru berdatangan saat DM bersimbah darah. Lalu menutup luka tubuh korban dengan kardus bekas.

“Usai meninggal warga menutupi pakai kardus bekas,” tambah Kompol Ade.

Setelah menutup tubuh korban dengan kardus bekas.

Usai DM meninggal dunia. Warga langsung menghubungi nomor darurat.

Petugas kepolisian dari Polsek Simokerto dan inafis datang untuk melakukan olah tempat kejadian.

Seperti diketahui, kasus pembacokan di jalan Simojawar Simokerto Sukomanunggal Surabaya itu terus didalami pihak kepolisian.

DM dan istrinya RS (34) warga Pandan, Omben Sampang hidup satu kost. Tak memiliki surat nikah resmi. Baik surat nikah sah secara negara maupun surat resmi nikah siri.

Petugas sedang mencari barang bukti baik kamera pengintai maupun keterangan saksi.

Untuk identitas pelaku polisi masih belum bisa teridentifikasi karena petugas tak mau mengambil kesimpulan sebelum ada bukti.

sumber: beritajatim

KPU Bangkalan