matamaduranews.com-SUMENEP-Warga Desa Grujugan, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, digegerkan dengan orang tak dikenal, Jumat (28/06/2019) malam.
Berdasarkan cerita Rudi, kejadian tersebut berawal sekitar pukul 19.00 WIB ketika Wiwi, warga desa setempat bermaksud melihat sapi piaraan yang diletakkan di depan halaman rumahnya.
Alangkah terkejutnya, sebelum Wiwi masuk ke dalam kandang sapinya, tiba-tiba ada orang yang tak kenal keluar dari dalam kandang. Sontak, Wiwi yang terkejut membuntuti kemana orang tersebut berjalan.
Karena curiga hendak mencuri sapi piaraannya, Wiwi pun terus membuntuti kemana orang itu akan bersembunyi. Ternyata, tidak jauh dari lokasi kandang, orang tak dikenal tersebut memanjat bambu dan bersembunyi di atas rerimbunannya.
Semakin curiga orang tersebut mau maling, Wiwi memilih untuk memberitahukan kepada warga sekitar. Tak lama, warga sekitar pun berbondong-bondong memadati lokasi kejadian.
“Spontan warga membludak, bahkan dari luar Desa Grujugan,” kata Rudi, warga setempat, Jumat (28/06/2019) malam.
Selanjutnya, warga memaksa supaya orang tak dikenal tersebut turun dari rerimbunan bambu. Namun, orang tersebut tidak menggubris teriakan warga yang memintanya turun.
Karena tetap menepi di atas rerimbunan bambu, amarah warga hampir tak terbendung. Rerimbunan bambu itu akhirnya dibakar supaya orang tak dikenal tersebut turun.
“Namun sebelum api melalap semua rerimbunan bambu tersebut, ada sebagian orang yang memadamkan, karena mereka curiga itu orang yang mengalami gangguan jiwa alias gila,” jelas Rudi.
Pantauan matamaduranews.com, setelah kurang lebih 2 jam menepi di atas rerimbunan bambu, akhirnya orang tak dikenal tersebut turun.
Setelah turun, ternyata dugaan warga benar, orang yang dicurigai maling tersebut dan direncanakan akan dibakar adalah orang gila.
“Oooh…ini orang gila yang sering berkeliaran di Pasar Gapura, itu rupanya,” celetuk warga yang berkerumun memastikan dugaannya.
Selanjutnya, dengan dibantu dari pihak kepolisian dan TNI warga mengamankan orang gila tersebut guna diserahkan kepada keluarganya.
Rusydiyono, Mata Madura