Politik

Hamid Ali Munir; Politisi Terlama yang Direkom Calon Ketua DPRD Sumenep

×

Hamid Ali Munir; Politisi Terlama yang Direkom Calon Ketua DPRD Sumenep

Sebarkan artikel ini
Hamid Ali Munir
H Abd. Hamid Ali Munir

matamaduranews.comSUMENEP– H Abdul Hamid Ali Munir, tergolong politisi paling lama diantara anggota DPRD Sumenep dari PKB. Hamid Ali Munir duduk di kursi DPRD Sumenep, sejak hasil Pileg 1999 hingga Pileg 2019. Hamid terpilih berturut-turut.

Hamid duduk di kursi parlemen pada usia 29 tahun. Karirnya di PKB ketika dirinya ditunjuk sebagai Ketua PAC PKB Rubaru, tahun 1998. Pileg 1999 dengan sistem suara Parpol. Hamid dimasukkan di urutan 17 sesama caleg PKB se Kabupaten Sumenep.

Kemampuan Hamid mulai ditunjukkan. Pada Pileg 1999, raihan suara PKB di Kecamatan Rubaru mencapai 17.352 suara.

Hamid tentu terpilih di kursi DPRD Sumenep periode 1999-2004. Lalu di Pileg 2004, Hamid kembali terpilih sebagai anggota DPRD Sumenep. Pada Pileg 2009, Hamid terpilih anggota DPRD Sumenep. Dan Pileg 2019, Hamid juga terpilih.

Hamid ditunjuk Fraksi PKB sebagai Ketua Komisi III DPRD Sumenep, sejak 2009 – 2013. Dan pada tahun, 2014-2019 Hamid menjabat wakil ketua Komisi I hingga menjabat Ketua Komisi I. Di badan kelengkapan DPRD, dia menjabat anggota Badan Kehormatan DPRD Sumenep yang pertama.

Karir di Parpol, sejak 2008-2013, Hamid menjabat Wakil Ketua DPC PKB Sumenep. Saat itu, dia mengemban tugas sebagai penanggung jawab di Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP). Hingga tahun 2010, salah satu peran Hamid adalah menghantarkan KH A. Busyro Karim menjadi Bupati Sumenep.

Hasil Pileg 2019, DPC PKB Sumenep merekomendasi tiga politisi PKB untuk menduduki kursi Ketua DPRD Sumenep periode 2019-2024.

Salah satunya, H Abdul Hamid Ali Munir, yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di DPP PKB Jakarta, baru-baru ini.

Menanggapi isu rekom DPP PKB yang akan jatuh pada dirinya, Hamid justru bercerita kepada Mata Madura. Tahun 2014 dirinya juga direkom DPC PKB Sumenep ke DPP untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (UKK) sebagai calon ketua DPRD Sumenep.

Bagi Hamid, partai dan politik bukan tujuan. Melainkan sebagai jalan untuk menghantarkan perjuangan dan aspirasi masyarakat. “Yang terpenting berjuang istiqomah ngireng ulama,” terang Hamid pada Mata Madura, Sabtu (20/7/2019).

Hamid bercerita, tahun 2014, dirinya tidak terpilih menjadi Ketua DPRD Sumenep. Godaan politik selalu datang. Salah satunya diakui Hamid, pernah ditawari untuk loncat partai dengan iming-imingan jabatan.

Hamid tetap dalam komitmen untuk ikut ulama. Secara tegas Hamid menolak tawaran  partai. Dan memilih tetap berjuang di PKB.

Langkah Hamid bukan tanpa alasan. Bagi Hamid, partai dan politik adalah bagian yang utuh dalam prinsip ideologi hidupnya. Bukan sebatas jabatan.

“Kalaupun saya ditakdirkan jadi Ketua DPRD Sumenep periode sekarang, mudah-mudahan yang terbaik bagi Sumenep dan kesejahteraan masyarakat semuanya. Kalau tidak, ya gak apa-apa. Ini bagian dari usaha dan takdir,” harapnya mengakhiri perbincangan dengan Mata Madura.

Siapa H Abd. Hamid Ali Munir?

Hamid Ali Munir merupakan putera kedua KH Ali Munir bin KH Anwar, pengasuh Ponpes Buhurul Fawaid Tamba Agung, Ambunten. Ayahandanya, merupakan sosok yang dikenal kental dengan NU.

Si usia muda, Kiai Ali Munir aktif di Banser, Ketua Tanfidziyah MWC NU Ambunten selanjutnya menjadi Syuriyah MWC NU Ambunten. KH Ali Munir bin KH Anwar tutup usia di Pendopo Agung Sumenep saat penutupan orientasi NU dan KB.

Hamid lahir di Sumenep 15 Januari 1970. Hamid pernah nyantri Ponpes Al Amien, Prenduan, Sumenep. Berlanjut ke Ponpes Mambaul Ulum, Bata-Bata, Pamekasan dan Ponpes Raudlatul Ulum, Jember.

Sebagai sosok yang lahir keluarga NU, sejak 1992 Hamid sudah aktif di Banser dan GP Ansor. Hingga tahun 1996, ia dipercaya menjadi ketua PAC GP Ansor Rubaru.

Khoirul Anwar, Mata Madura

KPU Bangkalan