matamaduranews.com–BANGKALAN-Sebanyak 10 SMA Negeri, 59 SMA Swasta dan 10 SMK Negeri, 54 SMK Swasta di Bangkalan, dalam waktu dekat bakal mendapat dana Bantuan Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) sebagai pengganti pengganti dari SPP dari Pemprov Jatim.
“Total semuanya 133 lembaga. Tapi 1 lembaga tak bisa menerima karena sekolahnya mau dimerger. Jadi hanya 132 SMA/SMK yang akan mendapat dana BPOPP,” terang Kepala Dinas Pendidikan Cabang Bangkalan, Sunarto, saat ditemui Mata Madura, di ruang kerjanya, Senin (9/9/2019).
Dikatakan, besaran BPOPP yang diterima setiap siswa SMA dan SMK tidak sama. Sebagaimana surat keputusan Pemprov Jatim, siswa SMA mendapat Rp 65 ribu, SMK Non Teknik Rp 95 Ribu dan untuk SMK Teknik Rp 125 Ribu. Dana itu cair setiap per triwulan.
“Untuk pencairan kami agendakan bulan september 2019 ini,” sebutnya. Jika ditotal, besaran anggaran untuk SMA/SMK Negeri sebesar Rp 7.554.900.000 dan untuk SMA/SMK swasta Rp 7.961.220.000.
Namun dalam pencairan BPOPP masih ada kendala, kata Sunarto. Selama proses pendataan, banyak sekolah terlambat dalam menyerahkan berkas kelengkapannya.
“Ada 1 Sekolah yang masih belum menyetorkan berkas kelengkapannya untuk BPOPP, SMA Nahdlafatul Adfal Kwanyar Bangkalan. Jika satu sekolah masih belum menyerahkan berkas maka keseluruhan sekolah di Kabupaten Bangkalan tidak akan cair,” tambahnya.
Sampai sejauh ini masih belum ada kejelasan dari SMA Nadlafatul Adfal. “Selama ini, belum ada kabar menolak bantuan. Sudah saya telpon, tapi masih belum ada konfirmasi lanjutan. Kasihan SMA yang lain karena berimbas proses pencairan,†ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Hudiyono menjelaskan, anggaran BPPOP sudah teralokasi Rp 1,8 triliun untuk ajaran baru 2019/2020.
“Selama enam bulan, alokasi anggaran untuk SMA/SMK di Jatim sebanyak Rp 904 miliar. Rinciannya untuk SMA/SMK Negeri 423 miliar, sedangkan SMA/SMK swasta Rp 480 miliar,†terangnya.
Syaiful, Mata Bangkalan
