Ekonomi

Inovasi Siram Berbakat dan Teknologi Ulir Filter PHE WMO Untuk Madura Makmur

×

Inovasi Siram Berbakat dan Teknologi Ulir Filter PHE WMO Untuk Madura Makmur

Sebarkan artikel ini
Produksi garam
Ilustrasi

matamaduranews.com-BANGKALAN-Harapan baru untuk Madura yang dikenal dengan produksi garam. Melalui Inovasi Siram Berbakat dan Teknologi Ulir Filter (TUF) bisa mempercepat evaporasi garam. Sehingga meningkatkan produksi garam dalam waktu singkat.

Begitu yang dilakukan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), bagian dari Zona 11, Subholding Upstream Pertamina yang berhasil mempertahankan Proper Emas yang pernah diraih tahun sebelumnya.

Kedua inovasi tersebut bertujuan untuk mempercepat evaporasi garam sehingga produksi garam meningkat.

Dari inovasi  program Salt Centre Terintegrasi  bertujuan mengembalikan kejayaan garam rakyat di Desa Banyusangka, Bangkalan, Madura.

Inovasi yang diangkat tahun ini adalah “SIRAM BERBAKAT” (Kristalisasi Garam Berbahan Bakar Briket Rakyat) dan Teknologi Ulir Filter (TUF), dimana kedua inovasi tersebut bertujuan untuk mempercepat evaporasi garam sehingga produksi garam meningkat.

Tak hanya itu, PHE WMO juga mempersiapkan petani garam untuk mampu tanggap cuaca melalui pemantauan awan dengan teropong binocular serta mengukur kecepatan dan arah angin.

Selain itu juga dilakukan pengembangan HUB jaringan kerjasama petani garam rakyat, sehingga desa di sekitar lokasi program bekerjasama dengan Bumdes dalam distribusi garam, sehingga stabilitas harga garam akan terjaga.

Begitu penjelasan WMO Field Manager, Markus Pramudito dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi

Markus berharap, inovasi Siram Berbakat stabilitas harga garam terjaga, sehingga masyarakat Madura sejahtera.

“Sebagai perluasan edukasi, kami juga membuat buku edukasi yang dapat digunakan sebagai media belajar untuk anak-anak SD hingga di perguruan tinggi,” tambahnya.

PROPER adalah penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini adalah bagian dari upaya menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat bersamaan dengan upaya peningkatan produksi melalui kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi.

Penghargaan PROPER Emas disampaikan langsung oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin kepada Direktur Pengembangan dan Produksi Awang Lazuardi yang mewakili peraih Proper Emas di lingkup Subholding Upstream Pertamina. Sementara Proper Hijau diserahkan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong kepada perwakilan peraih Proper Hijau di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Muzwir Wiratama, General Manager Zona 11, bangga dengan capaian PHE WMO yang bisa mempertahankan kembali PROPER EMAS . “Ini merupakan bukti dan manifestasi komitmen kami untuk tetap memperkuat peran industri migas tanpa melupakan kelestarian lingkungan dan juga memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal di sekitar operasi melalui program pemberdayaan masyarakat. Bagaimanapun, industri migas dan konservasi alam harus tetap dijaga untuk kepentingan bangsa kita,” katanya.

“Penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus berupaya memberikan kinerja yang terbaik. Berbagai inovasi dilakukan oleh perwira di lingkup Regional Indonesia Timur untuk mendukung program Environmental, Social & Governance (ESG) menjadi komitmen seluruh unit usaha di Pertamina dan mendukung pemerintah dalam pencapaian agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan berakhir pada 2030,” tutup Wira. (SAE)

KPU Bangkalan